04. PEOPLE COME AND GO

870 100 56
                                    

Happy reading love-! Semoga kalian suka sama part 04!

Vote itu gratis gak bayar, jadi tolong vote nya BESTIEEEE💗

***

"Ingat satu hal, jangan berikan rasa nyaman saja, tapi lindungi lah dia jika kamu menginginkannya."

- Florichita Gatzema -

.
.
.
.
.
.
.

"Happy birthday, Happy birthday, happy birthday to my princess! Yeayy!"

Sebuah kue berwarna pink dengan satu lilin yang menyala di atasnya disodorkan kepada seorang gadis kecil yang tersenyum lepas sambil bertepuk tangan. Seorang laki-laki menaruh kue tersebut di atas meja makan tepat di depan anak perempuan semata wayangnya yang sekarang sudah merumur delapan tahun.

Sebuah kecupan hangat melekat pada dahi dan pipi gadis kecil itu. "Anak Ayah udah gede, cantik." Ucapnya sambil memegangi pipi gadis kecil itu jail.

"Tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juga, sekarang juga!" Manik mata gadis kecil itu seakan berkilau melihat seorang perempuan yang terlihat sangat awet muda dengan dress bunga berwarna putih dan rambut yang terurai persis seperti dirinya.

Sebuah tiupan untuk lilin itu membuat cahaya kuning dililinnya redup dan mati. Seketika suara tepukan tangan hadir dari keduanya.

"Anak bunda udah besar. Sekarang udah delapan tahun." Wanita itu memeluknya. "Semoga Raya selalu bahagia, jadi anak kebanggaan Ayah dan Bunda, Selalu baik sama semua orang, jadi orang yang tegas. Bunda sayangggggg banget sama anak bunda yang cannnntikkkk ini."

"Makasih, Bunda, Ayah. Semoga aku selalu bahagia." Balas gadis itu.

"Apa yang Raya mau?" Tanya sang Ayah.

Gadis itu tersenyum tipis dan teduh, "Aku cuma mau hidup bahagia dan selalu bisa sama Ayah dan Bunda! Aamiin!"

Kilas balik waktu saat itu sekarang kembali teringat. Doa nya tak terkabul. Beribu harapan untuk masa depan itu tak terbalas. Mungkin, Semesta tahu gadis ini kuat. Padahal nyatanya? Angin yang menyapa di wajah seorang gadis yang sedang melamun menatap depan dengan sebuah buku ditangannya terdiam. Ia sangat membayangkan bagaimana bahagia nya saat itu. Rasanya ingin mengulang lagi.

"Woy! Sore-sore ngelamun! Kesambet setan di pohon beringin ntar lo!" Teriakan tersebut membuat Raya terkejut. Ia tersentak kecil lalu mengerjap sebentar. Gadis itu menoleh pada seorang laki-laki dengan kaos hitam dan celana jeans putih berdiri di depannya.

Seketika Raya menatapnya sinis. "ngapain lo di sini?" Tanya nya dingin.

"Ya terserah gue, dong! Taman ini kan bukan punya lo! Di sini semua orang bebas kalo mau datang. Ngapain lo yang sewot?" Balas seorang laki-laki yang baru saja Raya kenali di sekolah. Ya, itu Negara. "Mau sampai kapan lo ngelamun kayak tadi? Bisa-bisa nanti lo dimasukin sama setan." Ujarnya menakuti Raya.

Tak segan, sebuah tamparan melesat pada bahunya saat Raya refleks berdiri. "Gue bercanda! Lagian gue cuma ngingetin lo. Ini udah mau magrib. Lo tuh cewek!"

GARAYA : Pair Of Lose Colors ( SEGERA TERBIT) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora