17. KELAS SEPULUH VS KETUA BASKET

316 37 870
                                    

Sebelum baca jangan lupa Vote dulu ya!!

Spam "🌻" di sini dong!!

Jangan bosen-bosen yaa sama pembuka cerita iniii lopeee kuu💖💖

Jangan lupa sebarkan cerita GARAYA : Pair Of Lose Colors ke Instagram, Tiktok, Tweet, dan SW kalian yah-!

Happy reading!

***

Jalanan pusat kota Jakarta, adalah jalanan yang tak pernah sepi oleh penduduknya. Kepadatan lalu lintas memang tak bisa di katakan sepi. Lampu-lampu jalanan yang bersinar memberi cahaya untuk membantu setiap orang dalam berkendara membuat kota ini terang walau pada malam hari.

Untuk penduduk Jakarta baru seperti Raya, mungkin sedikit sulit untuk memahami jalan pintas di kota selain melewati jalan besar. Namun, malam ini anginnya sangat sejuk untuk sekadar di ajak jalan-jalan malam. Bulat purnama yang tepat melingkat di atas sana sangat indah, bersama deru motor Raya yang melaju santai malam ini.

Ya, Tante Ghea lembur lagi hari ini sehingga Raya memutuskan keluar dari rumahnya sebentar sekadar mencari angin di taman kota.

Raya tak berniat berhenti di taman sana, ia hanya ingin berkeliling di taman besar itu menggunakan motor besarnya sambil mencari cemilan untuk ia bawa pulang dan makan bersama tante Ghea nanti saat ia sudah pulang.

"Tumben banget malam ini ramai sama orang-orang. Padahal, bukan malam minggu." Gumam Raya pada dirinya sendiri sembari memperhatikan sekitaran.

Ia mulai memelankan laju motornya melihat jajaran tempat orang-orang berjualan makanan.

"Bingung, mau beli makanan apa, ya? Kalo nasi goreng di rumah juga bisa bikin sendiri. Tapi gue lagi males masak juga. Kalo mie ayam, kemarin malam udah masak mie. Yang ada gue di marahin tante Ghea makan mie mulu. Mending gue beli jus buah dulu, deh."

Raya menepi yang memberhentikan motornya di pinggir sebuah kedai yang menjual jus buah siap minum itu.

"Mba, saya pesen jus semangka nya satu yang besar, sama.. jus melon yang besarnya satu, ya?"

"Siap kak, silahkan duduk dulu, ya? Nanti saya panggilkan. Atas nama siapa, kak?"

"Raya, Mba." Jawab Raya lalu ia duduk di salah satu kursi di samping pembeli lainnya yang mengantre.

Mata Raya meliar melihat sekeliling taman kota yang ramai akan orang-orang itu. Banyak permainan untuk anak kecil yang Raya lihat sangat asik. Ia tersenyum tipis melihat anak-anak kecil itu yang tertawa sambil di suapi makanan oleh ibu dan ayahnya sambil ia bermain.

Haha, Raya rindu.

Raya ingin mengulangnya, namun ia sudah tidak mampu. Raya hanya bisa memandangi mereka. Untuk mengenang indahnya masa kecil dia. Matanya tak sama sekali beralih kemanapun.

Sampai pada detik itu, tatapannya terkunci pada mereka yang duduk di kursi panjang di belakang tempat anak-anak bermain. Dua orang yang hanya bisa ia pandangi dari belakang dan hanya punggungnya.

"Postur tubuhnya.. Kayak gak asing, ya? Tapi gak mungkin banget sih, mereka."

Raya mencoba menelaah setiap gerakan laki-laki dan perempuan itu yang bercanda gurau apalagi saat si lelaki mengusap kepala perempuan untuk bersandar di bahunya.

"Kak?"

"Kak?"

"Neng, kamu di panggil, tuh!"

GARAYA : Pair Of Lose Colors ( SEGERA TERBIT) Where stories live. Discover now