dasar iblis

426 24 1
                                    

Assalamu'alaikum

"Mau kemana Lo?" Tanya farel yang baru saja memasuki kamar dan melihat Dhea yang berusaha bangkit dari tidurnya.

"Sholat."

"Gak usah sholat kan Lo sakit."

"Dasar iblis!"

"Gak usah banyak bacot, diem bisa kan."

"Ampun suhu fakboy."

"Dih." Jawabnya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu, setelah selesai pun keluar langsung melaksanakan sholat magribnya sendiri.
Setelah selesai sholat farel pun meletakan pecinya di lemari lalu berjalan mendekati Dhea.

"Lo mau makan apa biar gue beliin?"

"Nasi goreng aja."

"Oke." Jawabnya dan langsung mengambil kunci motor yang ada di nakas, lalu berjalan keluar untuk membeli nasi goreng.

Setelah membeli nasi goreng, ia pun berjalan masuk kamar untuk mengajak me ruang makan karena kalau makan di tempat tidur katanya kurang baik.

"Yuk." Ujarnya yang baru saja datang, sambil membantu Dhea bangkit dari bariangnya.

"Kita mah kemana?"

"Makan." Jawabnya langsung membawa tubuh kecil Dhea kegendonganya, sedangkan Dhea yang menyadari itu terus meronta-ronta agar diturunkan.

"Rel apaan sih, turunin gue!" Namun farel berlaga orang bisu yang sama sekali tidak merespon ucapan Dhea.

"Rel turunin, gue bisa jalan kok." Ucapnya lagi namun tidak dipedulikan oleh farel, malah mempercepat langkah kakinya.

"Rell!" Ucapnya sekali lagi, namun suaranya agak tinggi.

"Diem atau gue cium!" Jawabnya dingin, namun sama sakali tidak melihat kearah Dhea.

"Gak usah alay Lo dhe. Gini aja masa baper.' ucapnya pada diri sendiri.

Setelah sampai diruang makan, farel pun mendudukkan Dhea di kursi yang dekat dengannya lalu ia beralih membuka bungkus dan menaruh sendok di samping nasi goreng tersebut.

"Makan sendiri bisa kan?" Tanyanya sambil mendudukkan bokongnya di samping kursi Dhea.

"B--bisa kok." Jawabnya agak gugup, lalu tangannya bergerak mengambil sendok lalu mulai memakan makanannya.

Selesai kegiatan makan malamnya mereka berdua memutuskan untuk pergi ke ruang nonton tv, Dhea meminta untuk berjalan, sedangkan farel hanya mengiyakan.
Sesampainya diruang nonton tv mereka berdua langsung duduk, dan farel berjalan menyalakan televisi.

"Rel tolong ambilin ponsel gue dikamar dong!"

"Lo jangan dulu main ponsel, kan masih sakit."

"Please rel, soalnya gue takut kalau ada informasi tentang OSIS yang akan melepas jabatan.

Farel yang mendengar itu membuang nafasnya kasar, lalu bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju kamar untuk mengambil ponsel milik Dhea dan juga miliknya.

"Nih." Ucapnya sambil menyondorkan ponsel kearah Dhea, dengan senang hati Dhea menerimanya.

"Thanks you suami."

"Alay." Jawabnya sambil menyalami layar ponsel miliknya.

Dhea pun langsung membuka aplikasi yang bernama WhatsApp. Tetlihatlah pesan yang baru masuk termasuk dari sahabatnya Zaskia, segeralah ia membuka pesan dari Zaskia.

Playboy Is My Husband {End}Where stories live. Discover now