pak haji

126 6 0
                                    

Assalamualaikum...

Seperti hari-hari kemarin Dhea membuka matanya terlebih dahulu daripada farel. Tepatnya kini pukul 05.00 wib. Dhea pun mulai membangunkan farel untuk sholat subuh berjamaah.

"Rell bangun, sholat subuh!" Ucap Dhea sambil mengikat rambutnya dengan karet. Seperti biasa membangunkan farel itu membutuhkan energi lebih, karena sekali tidak akan bangun.

"FAREL sholat subuh woy!" Teriak Dhea sekali lagi sambil membuka selimut yang menutupi tubuh farel. Mampuh juga teriak Dhea buktinya kini farel membuka matanya spontan sambil menutup kedua telinganya mengunakan tanganya.

"Kalau bangunin suami tuh jangan teriak, masuk neraka baru tau rasa lo." Jawab farel yang baru saja bangkit dari tidurnya.

"Kayak Lo udah fiks masuk surga aja Lo sok tau."

"Dih kalau gak percaya tanya aja sama pak haji."

"Bacot, cepetan lo ambil air wudhu kita sholat jamaah."

"Beneran Dhe, kalau gak percaya tanya aja sama pak haji." Ucap farel mengulangi ucapannya tadi.

"Iya-iya ntar kalau gue mau menghembuskan nafas terakhir baru otw tanya."

Tanpa berniat menjawab ucapan Dhea lagi farel pun turun dari atas tempat tidur untuk mengambil air wudhu sedangkan Dhea mempersiapkan peci, mukena, shadadah dll.

Dhea yang menyadari farel sudah keluar dari kamar mandi segeralah ia berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

"Rel."

"Apalagi Dhea astaghfirullah." Jawab farel yang baru saja selesai membaca doa lalu berbalik badan kini menatap Dhea yang masih mengunakan mukenanya.

"Salim sayang, seudhon Mulu kerjaan Lo." Jawab Dhea sambil mencium tangan kanan farel.

'bisa mati gue kalau setiap hari gini.' ucap farel dalam hati karena setiap Dhea berperilaku manis kepadanya rasanya jantung bergetar secara cepat.

"Woy!" Teriak Dhea karena melihat farel menatap dirinya yang tidak berkedip, hal tersebut membuat farel sadar lalu bangkit dari duduknya karena malu.

"Lo baper?" Tanya Dhea sambil melepas mukenanya.

"Gak lah. Gue tuh cowo gak baperan."

"Masa, kok gue gak percaya."

"Serah."

"Coppas jadi cewek anjir."

Setelah mengucapkan tersebut Dhea pun berjalan keluar kamar menuju dapur untuk membuat sarapan, sedangkan farel? Biasalah melakukan rutinitasnya jika ada waktu luang yaitu main game.

Masakan sudah matang segeralah Dhea menaruh di meja makan, lalu berjalan ke kamar untuk mengajak sang suami sarapan.

"Rel!" Ucap Dhea yang baru saja membuka pintu.

"Hem."

"Sarapan kuy, ntar habis sarapan ke rs."

"Oke Lo jalan duluan aja." Tanpa ingin menjawab lagi dhea pun kembali melangkahkan kakinya menuju meja makan, sedangkan farel mematikan ponselnya dulu baru pergi ke ruang makan.

"Gak masak ayam goreng lo?" Tanya farel karena Dhea menaruh telur ceplok diatas nasinya.

"Gak lihat Lo?"

"Basa-basi doang kali." Jawabnya lalu mulai menyantap makanan yang sudah diambilkan Dhea tadi.

Seperti biasa, sesudah selesai sarapan Dhea menaruh wadah-wadah dan juga piring kotor ke dapur, sedangkan farel ia memilih menunggu Dhea di ruang tamu.

Playboy Is My Husband {End}Where stories live. Discover now