part 21

3K 288 8
                                    

"APA!"bentak Shani.

"Dia bilang ga mungkin nyakitin Gracia karna dia cinta sama Gracia dia ga sepengecut itu buat lakuin hal kaya begini"jawab Beby.

Shani yang mendengar itu geram ingin sekali menghajar teman-temannya tapi dia sadar mereka adalah teman-temannya Shani ga mungkin menghajar mereka.

Shani menutup matanya meredamkan emosinya sebentar.

"Mendengar ucapan Nino gw juga kayaknya ga yakin dia bisa nyakitin Gracia walaupun dia benci sama lu tapi dia ga pernah usik orang yang lu sayang dan lu tau itu"ucap Jinan.

Shani mendengarkan semua perkataan mereka lalu iya pun berfikir yang sama dan tidak begitu curiga kepada Nino untuk saat ini.

"Shan lu punya musuh yang tau lu dekat sama Gracia"tanya Gita.

Shani pun mengingat-ingat tapi dia tak menemukan siapapun yang tahu.

"Gw ga tau"jawab Shani.

"Untuk sekarang kita pasti selidiki sampai bener-bener nemuin orng tersebut"ucap Gita.

"Dan gw yakin dia pasti udah mata-matain Gracia"ucap Desy.

Dan mereka pun mengganguk.

"Ya udah kalo gitu kita masuk kedalam"ajak Shani yang kini sudah tidak emosi.

-

"Ngobrol apa ajjh kalian asik banget kayaknya"ucap Shani membuat obrolan mereka terhenti.

"Shani aku mau pulang di sini bau obat"ucap Gracia menatap shani.

"Nanti aku suruh dokter kesini buat tanyain apakah kamu boleh pulang atau ga"jawab Shani yang di anggukin oleh gracia.

"Guys gimana kita main truth or dare kaya pas waktu camping"ajak Gaby.

"Gass"ucap mereka semua.

Lalu Shani berjalan untuk mengambil botol bekas minuman di meja.

"Tapi aku ga bisa duduk di lantai gimana dong"ucap Gracia.

Mereka yang menyadari itu pun langsung memutar otak nya dan sampai menemukan ide.

Mereka menarik sofa yang ada di kamar tersebut dan menarik meja tempat botol nanti bergerak.

Sekarang mereka sudah ada di tempat masing-masing.

Botol pertama di putar oleh Desy dan mengenai Gaby.

"Truth or dare"tanya Desy.

"Truth ajjh deh kab baru awal"jawab Gaby.

"Pernah ciuman sama Beby"tanya Anin.

"Hmmmm kalo di bibir belum"jawab Gaby.

Mereka pun hanya ber ohh ria~

Botol kedua kena Dey.

"Truth or dare"

"Truth"jawab Dey.

"Lu kenapa bisa suka sama es balok ini"tanya Jinan.

"Ga tau hati gw,tapi dia care walaupun cuek dan dia sllu ngerti Tampa gw bilang"jawab Dey yang membuat tatapan Gita tertuju penuh padanya tatapan yang penuh cinta dan Dey tau itu.

Ekhem ekhemmm

"Truth or dare"

"Truth"jawab Shani.

"Bagian tubuh Gracia yang lu suka dan pengen cuman belum di dapatkan"tanya Beby.

Mereka semua kaget sedetik kemudian langsung b ajjh.

"Semua dari Gracia gw suka tapi yang paling pengen banget dan gw sllu suka ini di semua orang keknya leher"jawab Shani.

"Gre tuh dia mau leher lu"ucap Desy.

Gracia pun hanya malu mendengar nya.

"Truth or dare"

"Dare"jawab Gracia.

"Cium bibir Shani"ucap Anin.

Sesaat sebelum kejadian itu terjadi tiba-tiba ada dokter yang mengecek keadaan Gracia.

Dan mereka semu pun membereskan sofa dan meja seperti semula.

"Gimana dok"tanya Shani.

"Baik"jawab dokter tersebut.

"Apakah saya boleh pulang"tanya Gracia.

Dokter pun terdiam dan sedikit mikir.

"Boleh asalkan jangan banyak gerak dan harus istirahat"jawab dokter.

Mendengar jawaban dari dokter membuat senyuman Gracia menggembung sempurna.

"Makasih dok"ucap Shani.

Dan dokter pun meninggalkan ruangan tersebut.

"Boleh minta tolong"tanya Shani menatap teman-temannya.

Mereka semua mengangguk.

"Bersihin baju kotor Gracia dan gw yah,bang boleh ambilin kursi roda ga"ucap Shani.

Beby langsung keluar mengambil kursi roda kemudian Shani menggendong Gracia menuju mobil dan Beby membawa kursi roda tersebut setelah urus administrasi.

Kini mereka semua pergi menuju apartemen nya Gracia tapi sebelum itu mereka membeli beberapa cemilan untuk di makan di sana.







🐾

Cool Girl Vs PlaygirilsМесто, где живут истории. Откройте их для себя