─02

1.4K 116 11
                                    

Happy Reading

.

Hening.

Ruangan tengah yang diisi kedua anak Adam itu terasa begitu sunyi seperti tidak memiliki penghuni.

Na Jaemin dan Lee Jeno, duduk dengan penuh canggung di ruang tengah keluarga Na. Entah bagaimana ceritanya mereka berdua bisa terjebak disini yang jelas awal mulanya sang kepala keluarga yang meminta si anak sulung untuk menemani tamunya, sedang ia bersama sang istri dan si bungsu pergi ke pasar untuk membeli beberapa bahan dapur dan cemilan.

Jaemin memilin kedua tangannya yang berada di atas pangkuannya, kecanggungan ini benar-benar membuatnya tersiksa. Sungguh! Ia sangat membenci berada di situasi seperti ini.

Lain halnya Jeno, si tampan itu sesekali melirik ke arah pemuda di seberangnya. Memang suasana canggung sangat kentara terasa, maka dari itu ia tengah berfikir keras untuk memilih topik apa yang sekiranya bisa menghilangkan kecanggungan ini.

"Ekhem." Ia berdehem yang tentu saja menarik si manis untuk mengintip dari sela bulu mata lentiknya.

Jeno melempar eyesmile saat kedua pandangan mereka saling bertemu, hal tersebut membuat Jaemin mau tak mau membalas senyuman si tampan dengan kikuk.

Tangan Jeno tiba-tiba saja terulur ke depan. Si manis mengernyit, ia menatap bingung uluran tangan di depannya.

"Emm mungkin tadi udah di kenalkan sama pak Yuta, tapi saya ingin memperkenalkan secara pribadi." Jelasnya ketika tau maksud dari tatapan si manis.

"Perkenalkan nama saya Lee Jeno." Ucapnya disetai senyuman menawan yang mampu menjerat gadis-gadis dan para pria manis.

Jaemin pun membalas jabatan tangan Jeno walau dengan sedikit ragu. Ketika tangan si tampan berhasil menyentuh permukaan halus tangan si manis, Jeno tanpa ragu mengeratkan genggaman keduanya.

"N-na Jaemin mas Jeno." Balasnya malu-malu.

Jeno nampak sedikit terkejut dengan panggilan yang di lontarkan Jaemin.

"Mas?" Tanyanya tanpa sadar.

Jaemin melepas genggaman tangan mereka.

"M-maaf, maksud saya k-kak─"

"Mas aja, nggak papa Jaemin." Selanya cepat.

Jeno menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal, mungkin efek karena salah tingkah.

Ia melirik si manis yang kembali diam menunduk, kemudian ia beranjak dan memilih duduk di samping Jaemin.

Merasa adanya pergerakan di sampingnya, si manis pun menoleh kesamping dan betapa terkejutnya saat wajah tampan itu menjadi hal pertama yang ia lihat. Dengan gugup ia kembali menundukkan kepalanya.

Melihat kelakuan menggemaskan si manis, Jeno tak tahan mengeluarkan tawa kecilnya. Ia merasa bahwa pemuda di sampingnya ini begitu lucu untuk usianya yang sudah menginjak awal dewasa.

"Kenapa? Kamu takut ya sama saya?" Tanya Jeno dengan nada jenaka.

Si manis yang walaupun iya dirinya merasa takut, tapi tak ingin membuat tamunya tersinggung pun menggeleng ribut.

the'Two─NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang