🦊Eps. 4

8.4K 496 26
                                    

🦊 BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA 🦊
Spam komen juseyoo..

❃ Typo bertebaran, selamat membaca ❃

Ara duduk di tempatnya menyibukkan diri membaca buku paket yang ada di dalam tasnya padahal, kenyataannya gadis itu berusaha menahan malu karena kejadian tadi malam dan tadi pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ara duduk di tempatnya menyibukkan diri membaca buku paket yang ada di dalam tasnya padahal, kenyataannya gadis itu berusaha menahan malu karena kejadian tadi malam dan tadi pagi.

Gadis itu menatap Renjun lewat ekor matanya, pemuda itu hanya diam fokus pada bacaannya. Sampai akhirnya seorang guru perempuan masuk dan ketua kelas mereka menginterupsi untuk memberi hormat.

Seluruh siswa tak terkecuali Ara dan Renjun berdiri lalu menyapa guru tersebut. Semuanya kembali duduk dan pelajaran pertama pun dimulai.

Berselakng hampir tiga puluh menit, Ara mulai bosan di tempat duduknya. Ia berkali-kali menahan diri untuk menguap sampai membuat matanya berair, ia benar-benar mengantuk.

Waktu rasanya berjalan sangat lambat. Sungguh Ara ingin sekali pelajaran itu cepat selesai dan bel istirahat berbunyi agar dia bisa tidur dengan nyaman.

"Jadi, untuk tugas berikutnya kalian harus berkelompok. Satu kelompok terdiri dari dua orang, kalian bisa pilih sendiri  pasangan masing-masing. Untuk detail tugasnya saya kirim ke grup kelas. Sampai jumpa minggu depan" Ucap guru perempuan tersebut membuat Ara akhirnya bernapas lega.

"NE SSAEM" Ucap seluruh murid kecuali Ara dan tentu saja laki-laki yang ada di sampingnya.

Setelah Guru perempuan tersebut keluar dari dalam kelas Ara siswa yang ada di dalam kelas tersebut ribut, saling memilih pasangan bahkan ada yang saling berebut.

Ara memandang teman-teman sekelasnya yang baru itu, ia bingung harus berpasangan dengan siapa. Ia belum bahkan tidak mengenal mereka, hanya Renjun satu-satunya orang yang ia kenal di sana lalu apa ia harus mengajak lelaki itu lebih dulu.

"Ekhem Re-"

"Jun sekelompok bareng aku lagi yaa"

Suara yang menyela kata-kata Ara tadi membuat gadis itu mendongak, seorang gadis cantik yang Ara tau adalah ketua kelasnya tersebut kini berdiri di depan meja Renjun sambil tersenyum manis.

"Oke"

Jawaban dari Renjun kembali membuat Ara menatap laki-laki itu, bahu Ara melorot jatuh. Gadis itu menatap sendu buku paket di atas meja, sekarang dia harus berpasangan dengan siapa.

Sebuah tepukan di bahunya membuat Ara menoleh ke belakang. Gadis itu kemudian tersenyum pada siswi berkaca mata yang menepuk bahunya tadi.

My Handsome Chairmate  》Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang