🦊Eps. 8

9.1K 505 60
                                    

🦊 BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA 🦊
Spam komen juseyoo..

❃ Typo bertebaran, selamat membaca ❃

Ara memutar bola matanya malas ketika Renjun menoleh padanya saat Yuna pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ara memutar bola matanya malas ketika Renjun menoleh padanya saat Yuna pergi. Gadis Kim itu berulang kali mengunpat dalam hati karena bisa-bisanya lelaki itu mengiyakan ajakan Yuna untuk kerja kelompok di rumah yang mereka tinggali.

Lalu, apa yang harus ia lakukan. Tidak mungkin dia pulang ke rumah itu, bisa-bisa status hubungannya dan Renjun akan terbongkar dan tidak ada pilihan lain, jalan satu-satunya yaitu tidak pulang sampai dua orang itu selesai mengerjakan tugas.

"Ara"

Gadis itu mendongak, ia sedikit terkejurt karna lelaki yang s emang tidur tadi kini berdiri di hadapannya "Pulang sekolah lo mau nggak jalan sama gue?"

"Hah apa?" Ara benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa kagetnya.

"Gue mau ngajak lo jalan, mau nggak?" Ulang Lee Jeno.

Seketika Ara mengingat ucapan Naya tadi pagi. Namun, senyum miring tetbit di wajahnya, ia bisa mengambil kesempatan ini. Dari pada tak ada tujuan lebih baik dia ikut dengan lelaki itu saja.

Ara mengangguk "Oke" Jawabnya sambil tersenyum.

Jeno mengangguk "Oke, pulang sekolah gue tunggu di parkiran" Ucap lelaki itu lalu pergi keluar kelas dengan membawa ransel hitamnya ke luar kelas, mungkin lelaki itu akan bolos lagi pikir Ara.

"Sejak kapan lo jadi jalangnya Jeno?" Suara Renjun yang duduk di sampingnya membuat Ara terdiam dan memandang lelaki itu dengan serius.

"Apa lo bilang tadi?" Tanya Ara.

Renjun berhenti mencoret-coret bukunya, ia menoleh membalas tatapan Ara "Sejak kapan lo jadi jalangnya Jeno?" Ulangnya.

"Jalang?" Tanya Ara tak percaya.

"Iya" Jawab Renjun.

Ara menghela napasnya kasar, gadis itu lalu kemutus pandangannya dan berdiri dari duduknya keluar dari dalam kelas meninggalkan Renjun yang terdiam di tempat duduknya.

🦊🦊

"Ra!"

Ara dengan cepat mengusap pipinya lalu segera menoleh dan tersenyum ke sumber suara, lelaki yang datang menghampirinya itu terdiam dan memandang Ara penuh selidik.

"Lo abis nangis?" Tanya lelaki itu mengambil tempat duduk di samping Ara di bangku panjang yang ada di taman sekolah mereka.

Ara dengan cepat menggeleng "Ngapain gue nangis, buang-buang waktu aja" Elaknya menatap ke arah lain.

My Handsome Chairmate  》Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang