prolog

12.8K 894 101
                                    

di tarik lagi rambut panjang perempuan itu dengan kencang hingga beberapa helai rambutnya rontok. suara erangan dan mohon ampunan dari perempuan agar pria tersebut menghentikan penyiksaannya tampak dihiraukan.

"berapa kali aku bilang jangan pernah ngebantah semua perkataanku!" tamparan dilayangkan tepat di pipi perempuan itu sampai membuatnya tersungkur.

tangisannya di tahan sampai mencekat kerongkongannya, karena semakin dia memecah tangisnya, semakin membabi buta pria itu menyiksa dirinya.

charlotte nama perempuan yang memiliki dua warna mata yang berbeda itu mulai merangkak untuk menjauh dari jay, kekasihnya yang sedang meraih tongkat golf di ujung ruangan. jay langsung kembali mendekat dan memukulkan ujung tongkat golf mengenai tepat punggung charlotte.

charlotte terjatuh lagi tak kuat menahan rasa sakit yang luar biasa dari pukulan itu. jay menyeret charlotte yang sudah tak berdaya dengan brutal keluar dari apartement. area apartement memang sangat sepi karena bisa dibilang sudah mulai ditinggalkan.

jay melepaskan charlotte dengan kasar dan "membuangnya" di pinggir jalan. wajah tampannya yang keji menatap lurus ke arah charlotte yang sudah berbaring di pinggir jalan.

"enyah, aku udah muak!"

terakhir, jay menendang paha charlotte dan meninggalkannya sendirian di pinggir jalan yang sepi. charlotte hanya bisa menatap langit kelabu yang mulai mendung sesuai dengan keadaannya saat ini. air matanya kembali mengalir deras dengan isakan yang di tahan.

rasanya masih takut bila charlotte terisak, jay akan datang lagi dan menyiksanya.

rintikan hujan mulai turun tanpa permisi mengenai wajah charlotte dan bertemu dengan air matanya yang berjatuhan. biarkan air hujan menghapus rasa sakit yang luar biasa dari sekujur tubuhnya, luar maupun dalam.

perlahan, charlotte juga mendengar beberapa derap langkah dan gumaman dari sekitarnya.

"mbak? baik-baik aja?"

"mbaknya habis kecelakaan?"

"mbak luka-luka-"

"permisi... permisi..."

"mas kenal sama dia?"

"iya kenal, dia pacar saya."

pacar katanya? suara menakutkan yang familiar bagi charlotte muncul lagi. bahkan charlotte dapat menangkap aroma parfum yang sangat ia kenali.

jay menghampirinya lagi dan kini ia berjongkok di samping charlotte dan mulai mengangkatnya. badan charlotte sudah tidak bisa melawan lagi. untuk menjatuhkan diri agar terlepas dari jay saja sudah tidak sanggup dirinya.

"permisi.. permisi ya bu.. 
iya iya ini mau saya bawa ke rumah sakit..
iya.. iya dia ada gangguan jiwa..."

love, asylum ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang