29

3.9K 502 199
                                    

[charlotte - 3rd person]

setelah berhasil mendapatkan detail dimana heeseung melaksanakan pelatihan, hanya dengan bermodalkan mental dan uang seadanya, charlotte akhirnya sampai di sebuah pulau dimana kota yang heeseung singgahi berada.

turun dari kapal charlotte sangat sempoyongan karena mabuk lautnya. maklum, ini kali pertamanya menggunakan kapal. setelah bertanya dengan warga sekitar, dari pelabuhan menuju kota yang ingin dituju ternyata masih cukup jauh.

tak terasa hari sudah menjelang sore, dan charlotte harus segera menemui heeseung. charlotte pun pergi menuju terminal bus terdekat dan segera menuju loket.

"permisi mba, saya mau pesan tiket ke kota utara hari ini."

"untuk berapa orang?"

"satu."

penjaga loket yang sangat jutek tampak memeriksa keberadaan kursi kosong di sistem.

"masih ada yang jam setengah 4. 100 ribu."

charlotte langsung membulatkan matanya ketika mendengar harga tiket yang sangat mahal baginya. tentu ia tidak membawa cukup uang. bisa-bisa kalau gagal bertemu heeseung, dia akan jadi gelandangan disini.

"ada yang lebih murah?"

"ya ga ada lah. ke daerah utara kan jauh banget dari sini, gimana sih."

charlotte menelan salivanya kasar dan bingung harus bagaimana.

"kalau emang ga ada uang gausah naik bus. numpang aja sama mobil bak yang sering lewat. silahkan minggir. antrian selanjutnya!"

orang di belakang charlotte mendorongnya hingga keluar antrian. akhirnya, charlotte berjalan keluar dan berdiri di pinggir jalan. 

charlotte tidak bisa menghubungi heeseung karena ia tidak punya pulsa sama sekali. untuk membeli saja, charlotte harus menimbang-nimbang karena uangnya sangat pas-pasan. 

dari jauh terlihat mobil bak yang akan melintas sehingga charlotte sudah memberikan tangan tanda untuk berhenti. meskipun hal ini sangat nekat, namun charlotte berdoa semoga orang yang akan memberikan tumpangan adalah orang yang baik.

mobil bak yang bermuatan bibit pohon pun berhenti di depannya. sang supir merupakan pria paruh baya terlihat seperti orang baik.

"bapak, maaf saya mau ke kota utara kalau misal masih searah, saya boleh numpang?"

"kebetulan saya tinggal di perbatasan, disana nanti ada halte. mungkin mbaknya bisa lanjut pake bus buat kesana."

charlotte tampak berpikir keras. belum sempat memutuskan tiba-tiba ada panggilan tak dikenal masuk kepadanya. namun, karena charlotte penasaran akhirnya ia menerima panggilannya.

charlotte memberi kode ke sang supir untuk menunggu sebentar.

"halo? ini bener nomornya charlotte?"

charlotte sudah langsung hafal siapa pemilik suara ini.

"h-halo? iya om?"

"kamu lagi ada dimana sekarang?"

"saya lagi diluar kota om, kenapa?"

"sejak kapan? pulangnya kapan?"

"saya baru sampai hari ini om."

terdengar helaan nafas dari seberang.

"jay overdosis. dan barusan dapet kabar kalau jay udah ga ketolong lagi."

charlotte langsung terpaku mendengar hal tersebut. sekujur tubuhnya pun dibuat merinding karena ia benar-benar tidak menyangka bahwa jay melakukan hal yang sangat nekat.

love, asylum ; lee heeseungDonde viven las historias. Descúbrelo ahora