Chapter 21

1.5K 251 45
                                    

"Yak! Rosèanne Park!"

Suara melengking itu mampu mengusik tidur gadis bersurai blonde.

Pagi-pagi sekali Lisa sudah mendatangi kamar salah satu kakaknya. Berteriak tepat di telinga sang kakak bahkan menarik selimut yang masih membungkus tubuh kakaknya.

Tujuan gadis berponi itu jelas ingin menginterogasi sang kakak karna kemarin kakaknya itu pulang lebih awal. Semalam ia tak sempat bertanya karna harus menemani Jennie yang tengah diserang demam.

"Lisa-ya, jangan menggangguku. Biarkan aku tidur." ucap Rosè tanpa membuka mata. Gadis itu justru kembali terlelap dengan memeluk boneka beruang kesayangannya.

"Tidak. Sebelum Unnie menjelaskan padaku mengapa Unnie pulang cepat kemarin." tegas Lisa. Ia bahkan menarik boneka yang di dekap oleh Rosè.

Rosè tampak mendengus kesal, Lisa benar-benar menggangu tidurnya. Dengan malas gadis blonde itu beranjak duduk. Menatap pada Lisa yang kini tengah menatapnya tegas.

"Menjelaskan apa?"

"Tentang Unnie yang pulang lebih awal hingga membolos dua mata pelajaran. Kau tau, Appa akan marah jika..."

"Unnie mengantar Yewon pulang, dia sakit."

"Mwo?"

Rosè tak mempedulikan wajah Lisa yang tampak terkejut, memilih meraih satu gelas air putih di atas nakas lalu meminumnya hingga tandas.

"Yewon sakit? Mengapa Unnie tak memberitahuku?"

Kini Lisa sudah duduk di sisi tempat tidur Rosè, menatap sang kakak seraya menunggu jawaban atas pertanyaannya.

"Tidak sempat, lagi pula semalam kau tidak menemuiku."

Rosè terlihat beranjak. Ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Ini masih terlalu pagi, seharusnya ia masih menikmati mimpi indahnya.

"Sejak pulang sekolah aku menemani Jennie Unnie. Memangnya Yewon sakit apa?"

Hela nafas terdengar dari bibir Rosè. Sedikit beruntung karna kemarin Lisa tak melihat insiden saat Yewon terkena lemparan bola. Jika adiknya itu tau, pasti sudah sangat heboh. Lagi pula Yewon meminta Rosè merahasiakannya dari orang rumah.

"Hanya kecelakaan kecil. Keluarlah, Unnie ingin mandi."

"Yak! Unnie mengusirku!"

Rosè memutar bola matanya malas. Mengapa adiknya jadi menyebalkan seperti Yewon?

Tunggu, bukankah Yewon juga adiknya?

"Ya sudah jika ingin tetap disini." ucap Rosè seraya melangkah pergi menuju kamar mandi.

Lisa hanya menatap kesal punggung sang kakak yang hilang di balik pintu kamar mandi.

"Dia belum menjawab pertanyaanku." gumam Lisa.

Gadis berponi itu tampak berpikir sejenak. Kecelakaan kecil? Mengapa ia tidak mengetahuinya?

.

.

.

Yeri sudah siap dengan seragam sekolahnya. Hari ini ia sudah mulai kembali bersekolah. Wajahnya tampak tak bersemangat. Itu karna pikirannya terus tertuju pada Jennie yang tengah sakit.

Tadi Yeri sempat meminta izin pada Minyoung untuk melihat Jennie. Namun Ibunya tak mengizinkan. Tubuh Yeri begitu rentan, biasanya gadis itu akan ikut sakit saat berdekatan dengan orang yang tengah sakit.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang