13. SENYUM PAKSA

840 62 0
                                    

Kamu Itu Jodoh Saya

•••


Saat ini Tifa sedang berada dirumah Mamah dan Papahnya. Kini mereka berempat sedang berkumpul diruang keluarga. Tentunya ada Kakak Tifa juga, ialah Maya.

Kebetulan Maya juga belum berangkat kuliah, karena ia ada kelas siang, katanya.

"Berarti bentar lagi Kak Maya lulus, dong ya?" tanya Tifa pada Maya.

"Iya dek. Sekitar 1 bulan lagi lah," jawab Maya.

"Kakak abis ini mau kerja atau apa?"

Maya tampak berpikir lalu berkata. "Pengennya sih, nikah. Tapi... " ujar Maya terkekeh.

"Tapi apa, Kak?" penasaran Tifa.

"Jodohnya udah nikah duluan," ujar Maya terkekeh kembali.

Tifa tampak terkejut dengan Ucapan Kakak nya barusan. Tak menyangka tentunya.

"Ya Allah," ucap Tifa terkejut.

"Yang sabar ya, Kak. Mungkin laki-laki itu bukan jodoh Kak Maya. Aku doain, semoga Kakak bisa dapetin yang jauh lebih baik dari laki-laki itu." lanjut Maya.

Maya tersenyum paksa. "Amin."

"Terus Kakak mau kerja?"

"Kayaknya sih, iya." ucap Maya.

"Yaudah, apapun keputusan Kak Maya, aku selalu dukung." senyum Tifa tulus.

Maya menganggukkan kepalanya sebagai balasan.

Drt drt drt

Terdengar suara ponsel berbunyi. Dan ternyata itu milik Maya.

"Maya kebelakang dulu, ya." izin Maya pada semuanya.

Mereka bertiga pun mengangguk.

"Gimana disana? Betah dek?" tanya Mamah Tifa, ialah Gita.

"Alhamdulilah, Mah. Betah, kok." jawab Tifa tersenyum.

Itu jawaban benar, walau baru satu mingguan disana. Tetapi Tifa sudah mulai betah. Dan pastinya betah karena selalu dekat dengan suaminya, Mahen.

"Alhamdulilah kalo gitu. Selalu nurut sama Mahen, ya." peringat Dafa. Papah nya Tifa.

"Haha... iya, Pah." ujar Tifa terkekeh.

"Nanti Papah sama Mamah kapan-kapan main kesana, dong." lanjut Tifa.

"In Sya Allah, dek." ujar Dafa dan Gita kompak.


•••


Jumat, 13 Mei 2022

17:41

Jangan lupa vote dan komen.

Terima kasih.

Kamu Itu Jodoh Saya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang