BAB 32

3.7K 281 104
                                    

Fresica tak bisa menahan dirinya sendiri ketika rasa ingin tertawa menyembur keluar begitu saja

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Fresica tak bisa menahan dirinya sendiri ketika rasa ingin tertawa menyembur keluar begitu saja. Padahal, Fresica sudah setengah mati menahan diri. Perempuan itu tidak mau membuat Tatiana tersinggung karena tawanya yang tiba-tiba.

"Gue pikir lo nggak bakalan pergi dari rumah itu, Na." Fresica mengalihkan rasa ingin tertawanya ke hal lain. Seperti mempertanyakan keputusan Tatiana yang ingin tinggal bersama lagi dengan Fresica. 

"Nggak ada maksud lain kok, gue memang nggak niat aja. Lo bayangin deh, neneknya Ved tiba-tiba datang. Beliau tuh udah tau gue siapa, seberapa jahatnya gue yang udah bikin Ved membatalkan pertunangan dia sama perempuan itu."

"Memangnya lo dikasih izin sama bokap lo?"

Tatiana mengangguk. Bahkan, yang pertama kali mengusirnya adalah Anggara. Katanya, Tatiana pasti merasa tidak nyaman ketika ada oma di rumah mereka. Mana si oma mau menetap di sana selama beberapa hari ke depan.

Jadi, Anggara meminimalkan rasa ketidaknyamanan baik dari sisi Tatiana ataupun dari sisi oma dengan meminta Tatiana tinggal di tempat temannya.

"Itu artinya lo diusir. Sama bokap lo sendiri."

"Ya memang sih, tapi gue nggak merasa sakit hati atau semacamnya kok. Bokap gue emang sengaja minta gue tinggal di rumah temen dulu, katanya jangan sampai bikin ribut di depan oma. Eh, emangnya gue tukang masalah ya?"

Tatiana mengerjap. Baru menyadari tujuan Anggara mengusirnya dari rumah.

"Om Anggara cuma mau menghargai oma, karena beliau ibu mertuanya. Lagian, Om Anggara juga mau nyelamatin lo, Na. Coba deh lo bayangin tinggal serumah sama nenek lampir itu. Pasti ada aja sindiran beliau buat lo."

"Bisa jadi sih." Kepala Tatiana mengangguk-angguk setuju.

Hidupnya tidak akan tenang kalau serumah dengan oma. Bisa-bisa Tatiana cepat bertambah tua. Melihat oma yang sepertinya tidak ada ramah-ramahnya sama sekali, Tatiana lebih baik pergi dari rumah.

Toh, sudah dari kemarin dia mau pergi dari rumah. Tapi, Anggara selalu melarang dengan alasan takut Tatiana diam-diam bertemu Ved lagi.

Anggara memang sudah tidak begitu percaya pada putrinya. Duh, Tatiana merasa ngenes sekali.

"Jadi, kapan Ved mau batalin pertunangan mereka?"

"Udah kali. Udah batal. Tapi, gue emang belum ngobrol lagi sama Ved."

"Kira-kira ada kemungkinan nggak, lo balik lagi sama dia?"

Tatiana termenung. Ada tidak ya? Dari lubuk hatinya, jelas Tatiana masih berharap bisa bersatu dengan laki-laki yang dia cintai. Tapi, kalau memang keadaan tidak mendukung, Tatiana bisa apa? Yang jelas, untuk saat ini Tatiana belum siap. Hatinya butuh rehat sejenak.

Dan lagi, kalau mereka memutuskan untuk bersama, banyak hal yang harus mereka urus. Mulai dari masalah keluarga, dan hati masing-masing. Dan yang satu itu, Tatiana merasa jalannya agak sulit.

SituasionshipNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ