20. Mengulang Semuanya kembali?
Jika aku mengajakmu untuk memulai semuanya dari awal, apakah kau mau?
-Danny Adhitama-
Danny mulai membuka matanya, remang-remang cahaya mulai memasuki kedua kornea matanya.
"Eunggh" lenguh Danny.
"Dan, udah sadar?" tanya Gema.
"Gu-gua dimana Ma?"
"Lo di rumah sakit sekarang, istirahat aja dulu kalau masih sakit"
"Gua gak papa, udah gak terlalu sakit. Chel-Chelsea dia gimana Ma?" nadanya mulai panik, nafasnya mulai memburu.
"Tenang Dan, dia gak papa kok" bohong Gema.
Agi tiba-tiba masuk.
"Lo baru sadar, seenggaknya fikirin diri lo dulu sebelum orang lain" tegas Agi.
"Chelsea jauh lebih parah bego!"
"Apa yang lo maksud parah hah? Masih parah lo Dan!" jelas Agi.
"Chelsea, dia di tikam sama salah satu anggota kita. Gua pengen ketemua dia" perintah Danny.
"Ma-maksud lo? Chelsea di tikam?" tanya Agi.
"Dia jauh lebih parah gua bilang anjing, gua mau ketemu Chelsea sekarang." tegas Danny.
"Lo baru bangun Dan, nanti agak siangan aja okey"
"Gua gak mau Ma, gua mau ketemu Chelsea sekarang!"
Akhirnya Agi dan Gema membawa Danny ke ruangan Chelsea.
Disaat dia baru saja keluar dari kamar, sudah terdapat kedua orang tuanya, Anggota geng Agreas dan geng Aodra yang nampak sudah sedikit lega.
Dan ada Kaira juga tanpa Danny tau.
Danny, Agi, dan Gema masuk ke ruangan Chelsea.
Danny benar-benar tidak bisa melihat pemandangan ini, Chelsea gadis itu terlihat sangat tenang.
Danny mensejajarkan posisi nya, ia mendekati ranjang Chelsea.
"Hai Dan, udah gak sakit lagi?" sapa Rara lembut.
Danny membalas dengan senyuman juga "Udah lumayan lah, Chelsea gimana Ra?"
"Dia masih belum sadar Dan" jelas Rara.
Danny memperhatikan muka Chelsea yang begitu tenang, tidak ada muka jutek yang biasa dia perlihatkan.
"Jangan kasih tau bang Al soal Chelsea" tegas Stevan tiba-tiba.
Semua orang yang berada diruangan itu langsung memperhatikan nya, terlebih lagi Danny.
"Maksud lo? Bang Al? Al siapa?" tanya Danny.
"Bang Alvaro, Ghaza Gibran Alvaro. Dia adiknya bang Al, Dan" jelas Stevan.
Danny membeku, apa-apaan ini. Dunia begitu sempit.
"Lo lagi bercanda kan Van?"
"Buat apa anjirr, dia beneran kakak nya Chelsea." jawab Stevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCRATCHES (completed)
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Danny menatap nanar langit-langit rumah sakit, darah terus mengalir dari hidung dan mulutnya, terkadang juga ia sesekali meringis karena perut atas sebelah kananya terasa berdenyutan. "Sakit" satu kata yang mampu Danny...
