Bab 20 - The Ending

14 1 0
                                    

Y/n pusing sekarang, dia yang hamil tapi Jeno yang ngidam dan jadi lebih manja ke dia bahkan nggak keitung sekarang Jeno menyebut namanya sendiri dengan lucu membuat y/n gemas. Udah 3 bulan kehamilannya dan yang memasuki fase ngidamnya adalah Jeno, bukan dia.

"Yaudah-yaudah, nyenyo mau apa?" tanya y/n lembut. Dia ngebayiin Jeno sekarang soalnya suaminya itu bener-bener manja banget.

"Nono mau susu"

"Yang lain aja jen.." ucap y/n

"Nyenyo mau cucuu"

Lagi-lagi y/n menghela nafasnya sabar lalu ia menarik Jeno ke dekapannya dan membiarkan suaminya itu membuka kancing bajunya satu persatu. Sekarang jeno menghisap kedua nipple y/n dan menggigitnya pelan. Y/n mengelus kepala Jeno lembut, suaminya itu benar-benar terlihat seperti bayi.

"Jangan ditarik ahhshhh-"

"Mmmhhhh?" tanya Jeno tanpa menggunakan kata-kata tapi y/n mengerti apa maksudnya

"Nggak jen.. Lanjutin aja, terserah nyenyo deh" ucap y/n saat Jeno melihat ke arahnya dengan tatapan yang lucu dan membuat y/n gemas sampai akhirnya Jeno tertidur.

"Dasar bayi besar" gumam y/n pelan. Y/n belum bisa bangkit sekarang karena Jeno tidur dengan posisi persis seperti bayi, masih mengisap nipple milik y/n. Akhirnya y/n tertidur setelah mengusap rambut suaminya itu.

Beberapa jam kemudian y/n sudah terbangun lagi sementara Jeno masih tertidur pulas dengan posisinya yang tadi.

"Bangun sayang"

"Hmm"

"Nyenyo"

"Apahhh"

"Lepas dulu ya sayang? Aku mau masak"

"Ndaaa"

Y/n menghela nafasnya

"Jen lepasin dulu, aku mau bangun.. Mau masak" ucap y/n

Akhirnya Jeno melepaskan y/n, tapi dia masih mengekor y/n ke dapur dan memeluknya lagi dari belakang.

"Kamu harus tanggung jawab" ucap Jeno

"Kok aku?" tanya y/n

"Kamu yang hamil aku yang ngidam, sekarang aku nggak bisa jauh-jauh dari kamu. Kamu juga nggak boleh jauh-jauh dari aku" ucap Jeno lagi

"Iya sayang iya" balas y/n

"Aku mau peluk kamu terus"

"Heem jen heem"

Bel pintu rumah mereka berbunyi, Jeno melepas pelukannya dari y/n dan membuka pintu, ternyata ketiga abang y/n datang untuk merusuh.. Emmm maksudnya menengok adik kesayangan mereka.

"Hai adikku tercintaaa, hai ponakan uncle yang ganteng yang masih di dalem perut semoga kamu ganteng seperti uncle yaaa" ucap Lucas

"Enak aja, bapaknya siapa masa gantengnya mirip siapa" ucap y/n kesal

Jeno tertawa melihat istrinya yang membela dirinya

"Gimana? Ngidamnya y/n aman?" Tanya Renjun pada Jeno

"Aman lah, orang Jeno yang ngidam" jawab y/n

Jeno langsung menatap ke arah y/n dengan tatapan 'Jangan.dibongkar.plis'

"Apa? Lu yang ngidam? Ngidamnya gimana?" Tanya Aheng pada Jeno

"Mmhmmm yagitu lah pokoknya"

"Apa?" Tanya Renjun

Belum sempat Jeno menjawab bel pintu rumah mereka sudah berbunyi lagi, kali ini ketiga abang jeno sama haechan yang dateng. Jadi rumah mereka sekarang rame kek pasar. Untungnya mereka ga dateng dengan tangan kosong, jadi masakan y/n masih cukup buat makan mereka sendiri.

ButterflyWhere stories live. Discover now