5. || BANGUN CHEMISTRY

81 7 0
                                    


Sudah hampir 1 tahun lebih Prim mencintai Gibran, Gibran masih saja belum menyadari kehadiran gadis bermata sipit itu.

Prim mengenal Gibran sejak duduk di kelas 1 SMA. Prim belum merasakan apapun kepada Gibran, ia hanya tahu Gibran adalah sosok pria jutek dan misterius sampai akhirnya ia jatuh cinta ketika Gibran berusaha menolong Prim yang sedang di goda oleh beberapa anggota geng motor.

Prim begitu terpesona melihat ketampanan seorang Gibran, rambutnya yang berantakan membuat tingkat ketampanan Gibran meningkat.
Prim belum pernah melihat Gibran tertawa. senyum saja sangat sulit. Gibran tak memiliki banyak kawan, ia lebih nyaman sendiri tanpa mendengar bisingnya suara teman temannya.

"Gibraaaannn" panggil Prim.

Gibran tetap berjalan menuju toilet, sedangkan Prim yang baru saja sampai sekolah ikut mengejar Gibran yang masih berjalan.

"Gibran sekarang pelajaran Bu Jeni." ucap Prim tersenyum seakan memberi kode.

"Terus?" tanya Gibran.

"Prim udah siap sekelompok sama Gibran, meskipun Kita belum pernah latihan" ucap Prim.

Langkahan Gibran terhenti ketika dirinya berada di area toilet pria. Gibran menoleh pada Prim, ia mengernyitkan dahinya saat Prim memberi senyum padanya.

"Lo mau kemana?" tanya Gibran.

"Ikutin Gibran" kata Prim.

"Ke toilet juga?" ucap Gibran dingin.

"Ohh ke toilet yah. yaudah Prim duluan yah, di tunggu di kelas." ucap Prim melambaikan tangan bibirnya tetap memberikan senyuman untuk Gibran.

***


Prim mengeluarkan dua susu kotak rasa strawberry dari ranselnya, ia beberapakali mengarah pandangannya ke ambang pintu kelas. Prim hanya menemui Bella dengan suara
cerewetnya.

"HAAAAYYYY PRIMMMM" panggil Bella ceria.

"Hayyyy Bellaaaa" kata Prim, sembari menyembunyikan dua susu kotak itu di belakang tubuhnya.

"Ayo lo itu umpetin apaan?" ucap Bella

"Hmmm" ucap Prim tersenyum kecut.

"Ayoo apaan itu, mana gue lihat." ucap Bella sembari berusaha mengambil apa yang di sembunyikan Prim.

"Cuma susu doang Bell."

"Buat Gibran pasti." kata Bella mendelik namun bibirnya menggurat senyuman.

"Iyaa, tapi kalau Bella mau ambil aja punya Prim nih, nggak apa apa" ucap Prim memberi satu susu kotak itu.

"Nggak mau, buat lo aja." ucap Bella tertawa renyah.

Percakapan mereka terhenti ketika Gibran masuk kelas, Prim bangkit dari duduknya kemudian ia memberikan satu susu kotak itu kepada Gibran, Gibran mendongakkan kepalanya sedikit menatap Prim yang masih berdiri di depannya. Gibran mengambilnya, Prim tersenyum karena saat itu Gibran meminumnya secara langsung di depan Prim.

GIBRAN UNTUK PRIMILLY Where stories live. Discover now