Sebuah Pengakuan

80 51 289
                                    

Dengan kesal Suri menatap Irma, lalu beralih ke Faris mengharapkan kejelasan dari sang pelatih. Melihat arah pandangan Suri, Irma lalu melirik Faris yang berada beberapa meter di dekatnya.

IRMA (CONT'D)

Kak Faris, tim sepak sawut pesantren As-Salam sudah lama enggak ikut Liga Sepak Sawut. Aku sama Firman membentuk tim ini karena kami sangat mencintai sepak sawut. Meski tim ini baru dibentuk, sebagai kapten tim kami ingin tim ini jadi tim yang terbaik, yang tidak bisa diremehkan tim lain, demi nama baik tim ini, juga pesantren kita. Karena itu kami minta Kak Faris jadi pelatih kami.

Faris menatap Irma.

FIRMAN

Iya, Kak! Kami enggak mau tim ini jadi tim lemah, meski kami sadar tim kami belum tangguh.

IRMA

Satu-satunya alasan kenapa Suri ingin masuk tim sepak sawut karena dia ingin balas dendam sama orang yang sudah meledeknya, lalu mengaitkannya dengan pesantren kita dan sepak sawut. Benarkan, Suri?

Suri terdiam, wajahnya cemas begitu juga dengan Arifin.

FARIS

Suri, apa benar begitu? Bisa jelaskan sebenarnya alasanmu ingin masuk tim sepak sawut itu apa?

Suri mengalihkan pandangannya dari Faris ke Irma dan Firman, lalu menatap Arifin. Sejenak Suri terdiam.

CUT TO:

FLASH BACK

(EXT. MA PONPES AS-SALAM - LAPANGAN BOLA - PAGI). Para santri putri berlari mengelilingi lapangan olahraga.

Satu per satu santri putri melewati garis finish.

Suri berlari diurutan paling belakang.

Suri lari dengan nafas terengah-engah.

SURI (V.O.)

Irma benar, semua berawal karena aku sangat kesal, semua orang menganggap aku sangat lemah dan penakut, meski itu benar.

CUT TO:

(EXT. LAPANGAN BOLA - JALANAN - MALAM). Bola api meluncur ke arah Suri, dan jatuh tepat di depannya. Suri terkejut, tas mukena di tangannya jatuh.

Indra dan timnya tertawa mengejek.

Dengan kesal Suri menyiram bola api dengan seember air.

SURI (V.O.)

Aku makin kesal ketika semua kelemahan dan ketakutanku dikaitkan sama pesantren kita, sama tim sepak sawut. Tanpa sadar aku emosi, aku marah, mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak dikatakan.

CUT TO:

FLASHBACK BERAKHIR

Ext. Ma Ponpes As-salam - Halaman Depan - Sore

Suri menatap Faris dengan sungguh-sungguh.

SURI

Namun semuanya lebih dari itu.

CUT TO:

FLASH BACK

Sepak Sawut (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang