17.

2.5K 235 7
                                    

"Sini belajar lagi, sambil nunggu makanan dateng," ajak Galaxy, sebab ia rasa ajaran yang tadi diberikan kepada Barsha kurang efektif, mengingat cewek itu terlalu banyak tingkah.

"Gak ah, gue cape. Udah satu jam ini," tolak Barsha sambil menikmati semilir angin sepoi-sepoi di sore hari yang menerpa kulit wajah cantiknya. Ia memejamkan matanya dengan posisi badan yang terlentang bebas diatas rerumputan halaman rumah Galaxy, hal itu membuat Galaxy harus menahan diri untuk tidak melihat sesuatu yang seharusnya ia tidak lihat.

"Mending lo ajarin gue caranya jadi pacar lo,"  lanjut Barsha kemudian. Galaxy sudah cukup terbiasa dengan coletahan Barsha yang diluar nalar, alhasil ia sudah tidak ambil pusing lagi.

"Heh lo, berdiri gak?" perintah Galaxy tegas.

"Gak mau ah, lagi enakeun," Barsha berucap dengan senyuman merekah yang menghiasi wajahnya, seolah ia sungguh-sungguh sedang menikmati momen tersebut. Hal itu mampu membuat Galaxy merasa tidak tega untuk membangunkannya, alhasil ia membawa sebuah selimut dari kamarnya untuk menutupi tubuh Barsha yang sedang tidur terlentang.

Walaupun sungguh ia tidak tertarik pada seorang Barsha Xavera, namun Galaxy tetaplah cowok normal yang memiliki nafsu pada lawan jenis, sehingga pemandangan di depan tidaklah patut ia lihat jika tidak ingin sesuatu buruk terjadi.

"Ih ini apaan, ngapain lo ngasih selimut," cerca Barsha tatkala sebuah selimut terjun bebas menutupi tubuhnya.

"Dah diem, pake aja. Kalo ga, gue gak mau ngajarin lagi lo bela diri lagi," Galaxy kemudian melangkahkan kakinya menjauh dari Barsha, ia duduk di kursi tepi halaman yang mengarah pada posisi di mana Barsha berada. Cowok itu duduk dengan kaki kanan yang dilipat keatas kaki kiri.

Dihisapnya vape, kemudian ia hembuskan asapnya keatas. Hal tersebut Galaxy lakukan secara berulang-ulang, tanpa sadar di depan sana, Barsha dengan mata yang berbinar sedang memperhatikannya lamat-lamat.

Argh! Cuaca yang cerah dan pemandangan yang indah di sore ini sungguh menyenangkan!

"Apa liat-liat?!" Galaxy yang telah menyadari bahwa Barsha sedang memperhatikannya itu lantas mengomel.

Dasar bocah, batin Galaxy.

"Habisnya ganteng." timpal Barsha diakhiri cengiran.

"Omong-omong, gue penasaran lo itu sebenernya siapa, sih? ditambah rumah lo ini udah kayak markas aja banyak senjata sama alat-alat canggih. Lo juga jago gelut. Apa jangan-jangan lo agen rahasia yang lagi nyamar jadi anak SMA?" cerocos Barsha, "kayaknya iya, sih. Kalo iya pun gue fine kok. Pertama gue janji gak akan bocorin rahasia lo. Kedua, gue bakal jadi calon istri agen rahasia yang baik. Dan terakhir, jangan karena lo agen rahasia, lo jadi gak mau pacaran sama gue karena lo takut gue gak aman kalo sama lo. Gue siap nerimain lo kok."

Selama Barsha berceloteh, Galaxy menaikan sebelah alisnya sambil menatap datar cewek itu. Entah mengapa tidak ada rasa cemas sedikitpun di dalam diri Galaxy karena identitas sebenarnya dapat ditebak dengan mudah oleh Barsha, sebab ia rasa Barsha adalah orang yang dapat dipercaya dengan tidak akan membocorkan rahasianya jika sewaktu-waktu Galaxy mengungkapkan identitas yang sesungguhnya.

"Pertama, gue bukan agen rahasia. Kedua gue gak mau sama lo bukan karena gue agen rahasia, tapi karena gue emang gak tertarik sama lo sedikitpun," timpal Galaxy. "Inget, se-di-kit-pun," lanjut Galaxy mempertegas.

Gun N' Loves [END]Where stories live. Discover now