4.

4.1K 355 0
                                    

Bagi Galaxy, hari berlalu sangat lamban. Sebulan sudah ia bersekolah di SMA Rajawali, namun rasanya sudah 1 tahun! Mungkin ini disebabkan oleh Galaxy yang tak kunjung dapat berbaur dan beradaptasi hingga saat ini. Ia masih menendang siapa saja yang berusaha merangkulnya. Sebenarnya, ada banyak orang yang ingin menjadikan Galaxy sebagai teman, namun dirinya seperti memasang benteng yang tinggi, ia selalu saja enggan untuk berbaur dengan mereka. Tidak ada rasa enjoy pada diri Galaxy, mungkin ia perlu waktu lebih untuk dapat membebaskan diri pada dunia.

Ada 1 fakta yang belum diungkapkan, bahwa sebenarnya mengulang masa remaja bukanlah alasan utama Galaxy menyamar sebagai seorang siswa SMA. Hal tersebut menjadikan dirinya harus bertahan untuk menjadi seorang siswa SMA hingga misinya terwujud.

"Dor!"

Galaxy yang tengah melamun terhentak, seseorang di belakang cowok itu tiba-tiba mengejutkannya.

Galaxy sejak tadi menatap lapangan besar dari koridor lantai 3. KBM yang sedang berlangsung membuat lingkungan sekolah menjadi sepi, sehingga Galaxy dapat leluasa berpikir tanpa terganggu oleh siapapun.

"Ngelamun mulu. Lagi liatin bapak gendut?" ujar Barsha sambil memperhatikan lapangan yang di sana terdapat 1 orang guru sedang berjalan di tengah teriknya panas matahari.

"Kalo gue loncat dari sini, gue meninggal gak ya?" pertanyaan random keluar dari mulut Barsha. Dari dulu ia selalu berpikir bagaimana jika dirinya terjun dari atas? Sebab bangunan sekolahnya sangatlah tinggi, membuat ia parno.

"Paling pala lo bocor,"

"Lo mau coba? Eh jangan lah, ntar gue nikah sama siapa,"

Mendengar itu Galaxy refleks menoleh terhadap Barsha.

"Freak,"

Di sudut mata Barsha, cewek itu tak sengaja menangkap sosok guru kesiswaan yang menyeramkan tengah berjalan ke arahnya.

"Buset ada Ridwan," dengan panik, Barsha menarik pergelangan tangan Galaxy. Ketika Barsha berusaha untuk menarik Galaxy, dirinya terpental sebab tenaga yang dimiliki Galaxy terlalu besar.

"Galaxy, sumpah itu Pak Ridwan!!! Ayo kabur!! Lo mau masuk BK? Gue udah bosen!" Barsha mengajak Galaxy dengan raut panik, pasalnya hari ini Pak Ridwan sudah beberapa kali menangkap basah dirinya yang sedang melanggar aturan.

"Ayo!" Barsha menarik Galaxy, akhirnya cowok itu menuruti Barsha.

Barsha berlari kecil sambil masih menarik pergelangan tangan Galaxy, ia berlari melewati gundukan anak tangga dan koridor lantai 1 untuk mencari ruang yang terbebas dari CCTV. Dan tibalah mereka di belakang gedung sekolah. Iya, semua sudut sekolah terdapat CCTV yang bertengger, sehingga mereka harus berada di belakang gedung untuk terbebas dari CCTV.

"Cape!" Barsha kehabisan udara, ia berusaha menghirup oksigen. Sedangkan Galaxy terdiam sambil menatap Barsha tanpa ekspresi.

"Freak," celetuk Galaxy.

"Lo tau? Gue itu bulanan si Pak Ridwan. Gue ngapain aja dia amuk. Makanya gue panik, males lah gue harus dihukum mulu. Cape tau ga? Kadang gue gak ngapa-ngapain juga suka disalahin."

"Eh nanti pulang bareng gue, ya? Rumah kita kan depan-depanan," ajak Barsha. "Asal lo tau, pas itu lo gak mau nebengin gue, gue jadi naik gojek. Males banget tau! Mana drivernya genit." celoteh Barsha.

Barsha terus saja berceloteh untuk menunggu Galaxy menerima ajakannya. Namun bukanlah jawaban yang Barsha terima, melainkan Galaxy yang hendak meninggalkan tempat.

"Eh mau kemana?! Lo mau diamuk Pak Ridwan? ini belum aman," Barsha berusaha mencegah dengan menahan tubuh Galaxy.

"Awas," bisa saja Galaxy menghentakan cekalan tangan Barsha agar terlepas, namun dirinya masih punya hati untuk tidak menyakiti seorang cewek sekalipun ia sudah risih terhadapnya.

Gun N' Loves [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora