Bab 4: Antara Harapan dan Kenyataan

57 3 7
                                    

Ikut kelas tambahan sama Kak Emira di perpus sekolah, ternyata enggak seburuk itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ikut kelas tambahan sama Kak Emira di perpus sekolah, ternyata enggak seburuk itu. Gue bisa cuci mata sama adek kelas cantik, juga nyuri kesempatan buat minta catatan Kak Emira dari kelas 10 sampai 11 yang katanya berharga banget dan sulit buat dipinjam. Tapi, gue berhasil membujuk wakil ketua OSIS tercantik dan pintar ini supaya luluh dengan memelas kalau gue enggak pernah punya waktu buat mencatat ulang pelajaran gara-gara sibuk latihan band.

Padahal, gue sebenarnya paling males nyatet sih wkwk. Kalau dulu waktu masih sama Agreya, dia sering banget rapiin catatan gue bahkan sabar banget ngajarin gue matematika sama bahasa inggris.

Sial, kenapa jadi keinget mantan sih?

Gue pun mengalihkan pikiran selagi memotret isi  buku catatan milik Kak Emira dengan kamera ponsel, soalnya males banget nulis ulang. Paling kalo  butuh, gue bakal bayar Kaira pakai cd album Justin Bieber supaya tulisannya bisa mempercantik isi catatan gue.

Setelah beres, gue pun membuka resleting tas untuk memasukkan buku sebelum menyusul anak-anak The Posphene ke studio di dekat gedung aula SMA Citra Buana. Soalnya, kita harus mulai latihan band rutin minggu ini buat persiapan kalau sewaktu-waktu sekolah bikin event.

Sambil  menuju studio, tak lupa gue mengirimkan poster audisi keyboardist The Posphene melalui chat ke ketua klub jurnalistik yang bakal dia upload ke Facebook nanti. Kali aja, bakal dapat keyboardist handal yang bisa bikin musik The Posphene semakin kece. Gue juga cantumin untuk cari yang masih kelas 10 atau 11 aja, supaya enggak terganggu jadwal belajarnya.

 Gue juga cantumin untuk cari yang masih kelas 10 atau 11 aja, supaya enggak terganggu jadwal belajarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Begitu gue tiba, terlihat Rafa, Ersya dan Kak Nevan lagi duduk di dalam studio dengan tampang serius. Kemudian, Rafa memberi isyarat supaya gue segera menghampiri mereka lalu membuka percakapan.

"Van, sebelumnya maaf banget tapi kita mau ngomongin soal audisi keyboardist yang lo adakan tanpa persetujuan bersama. Gue kaget banget pas Kalista, ketua klub jurnalistik ngirim posternya di iMessage, katanya mau minta pendapat sebelum di upload di Instagram. Gue sih enggak masalah kalau lo mau adain audisi buat nyari keyboardist, tapi paling enggak lo ngobrol dulu dong sama kita."

BANANA CHIPSWhere stories live. Discover now