05

2.8K 184 9
                                    

Warning⚠️
Tolong hargai saya sebagai penulis, Jangan siders. Dengan vote dan komen kalian aja saya merasa sangat bahagia.

HAPPY READING⚠️

Tak terasa semuanya berlalu begitu cepat, hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu mereka, Yaitu Hari kelulusan.

Karena hari ini adalah hari kelulusan, maka mereka memakai kemeja beserta jas untuk murid laki-laki. Sedangkan murid perempuan memakai dress.

Saat ini di mansion Ice milik Raphael, terlihat sepasang pasutri masih bergelung didalam selimut padahal malam ini adalah pesta acara kelulusan. Karena pembagian rapot sudah dibagikan saat pagi. Sedangkan acara atau pestanya diadakan malam hari.

Jam sudah menunjukkan pukul 18.00 tapi kedua pasutri itu brlum juga bangun. Hingga suara ketukan pintu membangunkan salah satu pasutri tersebut.

"Eunghh..." lenguh Kafeel terusik dengan ketukan pintu. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, sebelum membuka mata itu sempurna. Ia melirik istrinya masih terlelap dalam pelukqnnya. Mungkin dia kelelahan setelah dirinya gempur 5 ronde.

Kafeel menyingkirkan selimut itu perlahan, lalu ia turun dari kasur dan mengambil celananya. Dirinya berjalan menuju pintu yang sedari tadi diketuk dari luar.

Cklek

Pintu terbuka sedikit dan menampilkan seorang ptia dengan kemeja membalut tubuhnya yang kekar, wajahnya yang tampan itu kalah tampan dengan Tuan mudanya.

Vero menlan ludahnya susah payah, sepertinya dirinya sudah mengganggu tidur tuannya. Lihat saja Kafeel membuka pintu bertelanjang dada dan hanya memakai celananya.

"Saya disini hanya ingin memberitahukan kalau malam ini kalian ada acara wisuda dengan dresscode hitam-putih. Sekarang sudah menunjukkan pukul 18.00," ucap Vero dengan jelas.

Kafeel hanya menganggukkan kepalanya lalu menutup pintunya, membuat Vero tersentak kaget. Tangannya mengelus dadanya sabar, menghadapi sikap tuannya. Lalu ia berbalik meninggalkan kamar R&Q👑.

Sedangkan didalam kamar, Kafeel mencoba membangunkan istrinya yang masih terlelap. Kafeel menoel-noel pipi Xena membuat tidurnya terusik.

Xena menyingkirkan tangan suaminya dari wajahnya. "Em~ aku masih ngantuk ih, jangan ganggu."

Xena membalikkan tubuhnya membelakangi Kafeel, sedangkan Kafeel mendengus. Tanpa mau mencoba membangunkan istrinya lagi, ia lebih baik mandi.

Selepas perginya Kafeel mandi, Xena masih bergelung didalam selimut. Selang beberapa menit, Kafeel keluar hanya menggunakan handuk dipinggangnya. Air yang masih menetes dari rambut ke area dadanya. Ugh~ sangat seksi.

Kafeel berdecak melihat istrinya yang masih terlelap, ia melangkah mendekati Xena. Ia duduk didepan istrinya, hingga tetesan air itu mengenai wajahnya.

Xena mengerjapkan matanya berulang kali, ia tersentak saat tetesan air itu mengenai matanya. Ia membuka matanya melihat suaminya yang berbalut handuk dipinggangnya dan tetesan air yang terus turun.

"Ayo bangun, kita akan terlambat jika kamu tidak cepat bangun," ucap Kafeel lembut mengusap rambut Xena yang acak-acakan.

"Apa tidak bisa diundur? aku masih ngantuk," gumam Xena menyenderkan kepalanya didada bidang suaminya yang basah.

KAFEELOnde histórias criam vida. Descubra agora