Bahagia dengan bingung

78 20 3
                                    

Sebelum baca, ada baiknya kalian sambil dengerin lagu ini.

Happy reading ❤

_________^^_________

Nathaya melangkahkan kakinya menuju dapur dengan rambut yang masih kusut serta baju tidur yang kedodoran. Kepalanya terasa sedikit pusing. Sembari mengucek mata, ia meneguk segelas air yang sudah dipersiapkan Bi Inah, selaku asisten rumah tangga.

Netranya kini menangkap Bi Inah yang sedang mencuci piring.

"Mamah udah berangkat bi?"

"Eh De Aya, atos, Pas pisan bibi dateng," ucap Bi Inah dilanjutkan dengan mencuci piring kembali sembari memunggungi Nathaya.

Nathaya mengangguk kemudian terduduk di kursi makan, berusaha mengumpulkan nyawa sembari menemani Bi Inah dengan suara air yang terus turun dari keran. Sudah menjadi kebiasaan pagi hari jika tidak bertemu kedua orang tuanya, bahkan Nathaya pernah kena omel mamah karena tidak bisa bertemu di pagi hari. Bagaimana bisa bertemu? Nathaya saja selalu begadang, bangun pun hanya untuk sholat subuh lalu kembali tidur setelahnya.

"Oh iya De, itu uang De Aya ada di atas kulkas," ucap Bi Inah tiba-tiba teringat.

Nathaya mengangguk seolah sudah tahu keberadaan uang jajan nya.

Tak perlu menunggu lama nyawanya terkumpul, kini ia bergegas mandi.

Alunan musik Sweet Chaos milik Day 6 terdengar di kamarnya. Sembari memakai handuk yang masih menutupi badan polosnya setelah berkutat di dalam kamar mandi. Nathaya kini sedang memasangkan beberapa baju dan celana di depan cermin besar.

Beberapa pakaian ia keluarkan dari dalam lemari, membuat kasurnya berserakan pakaian milik nya. Kalau sudah begini biasanya akan kena omel mamah.

Hingga akhirnya ia menemukan pakaian yang tepat untuknya lalu ia kenakan pakaian tersebut.

Setelah itu, langkahnya kini menuju cermin rias. Kacamata yang selalu ia kenakan kini berubah menjadi kontak lensa berwarna coklat. Sangat terlihat mencolok dimatanya namun terkesan natural karena warna manik matanya yang coklat.

Kemudian ia lanjut dengan memolesi beberapa produk ke wajahnya. Dimulai dari skincare terlebih dahulu dan berakhir menyemprotkan cairan agar make-up nya tidak luntur saat menggunakan masker.

Sepanjang perjalanan menuju kampus, Nathaya tak banyak bergumam. Ia hanya memandangi bangunan-bangunan kota yang sering ia lewati. Bahkan untuk kali ini hatinya berbicara pada bangunan trans studio mall.

Kamu aku jadiin saksi ya soalnya banyak kenangan kalau lewat sini !

Cukup random, namun hal itu membuat dirinya senang.

Tak lama tukang ojek online yang ia tunggangi berhenti di depan gedung kampusnya. Setelah melakukan transaksi, Nathaya menghubungi Daira.

"Dorr!"

Daira datang kemudian memberikan sebuah susu kotak coklat kesukaan Nathaya.

"Ada apa ini kasih susu coklat,"

"Ya biar semangat aja," ucapnya sembari mengajak Nathaya berjalan ke arah lorong kelas mereka.

"Kamu sudah kerjain legal drafting?"

Nathaya mengangguk.

"Udah semua, soalnya lagi semangat banget sih sekarang,"

"Semangat kenapa nih, kaya lagi jatuh cinta aja,"

"Tepat, itu salah satunya,"

"Pasti dia lagi ya?"

"Bukan itu aja sih,"

[Kumplit]  Di Balik Kamera Nevan. MINJU FT NCTDREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang