10

29 3 0
                                    

Callista menyandarkan kepalanya di bahu Carlo dan ikut menatap layar hp yang sedang menampilkan komentar di foto postingan Carlo.

"Sepertinya Joa sudah curiga" kata Callista dan memasukkan keripik kentang ke dalam mulutnya.

"Biarkan saja, besok juga kamu akan ikut aku dan mereka akan tau," kata Carlo mematikan hp dan meletakkan di kantong pintu mobil.

Carlo menolehkan kepalanya untuk menatap Callista dan dia menarik tangan kiri ke belakang untuk merangkul bahu pacarnya.

Callista menganggukkan kepalanya dan tatapannya fokus ke arah depan.

"Kak Carlo, kita cari makan yuk, aku lapar," ajak Callista.

"Mau makan apa?" Tanya Carlo.

"Apa saja yang penting aku kenyang," jawab Callista dan memasukkan keripik kentang ke dalam mulutnya.

"Kalo gitu kita pergi ke restoran yang sering aku datangi," kata Carlo dan Callista menganggukkan kepalanya.

"Bangun sebentar sayang," pinta Carlo.

"Malas," kata Callista yang sudah nyaman dengan posisinya.

"Ya udah," kata Carlo yang tidak mau memaksa pacarnya.

Carlo menarik tangan kirinya kembali ke depan dan dia mulai mengendarai mobil meninggalkan parkiran.

Selama perjalanan menuju restoran, Callista tetap menyandarkan kepalanya di bahu Carlo dan Carlo pun tidak protes selama pacarnya nyaman.

Mobil Carlo berhenti di sebuah restoran dan memarkirkan mobilnya diparkiran.

"Ayo turun," ajak Carlo saat mobilnya sudah terparkir dengan rapi.

Callista duduk tegak dan melepaskan sabuk pengaman yang dia gunakan.

Mereka berdua keluar dari dalam mobil dan memasuki restoran dengan gandengan tangan.

"Mau duduk di mana?" Tanya Carlo saat mereka sudah berada di dalam restoran.

Callista menyapu ruang restoran untuk memilih posisi meja yang masih kosong.

"Di sana," jawab Callista dan menarik tangan Carlo menuju meja kosong yang yang berada di pojok.

Carlo menarikkan kursi buat Callista duduk dan setelah itu dia duduk di samping Callista.

Pelayan datang menghampiri meja mereka dan memberikan satu buku menu, setelah itu meninggalkan meja untuk memberikan waktu Carlo sama Callista memilih menu yang mereka mau.

"Apa yang enak?" Tanya Callista dan membolak-balik buku menu.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Carlo.

"Aku mau makan yang ada nasi nya, soalnya pagi tadi aku cuma sarapan roti sama sereal," jawab Callista.

"Aku biasanya pesan ayam goreng lengkuas, kamu mau itu saja?" Beritahu dan tanya Carlo.

"Itu saja," kata Callista dan menutup buku menu yang membuatnya pusing.

"Mau minum apa?" Tanya Carlo.

"Es jeruk," jawab Callista.

Carlo menganggukkan kepalanya dan mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan.

"Mau pesan apa?" Tanya pelayan laki-laki.

"Ayam lengkus plus nasi dua smaa es jeruk dua," kata Carlo dengan ekspresi yang datar.

"Apa ada lagi?" Tanya pelayan laki-laki.

"Itu saja," kata Carlo.

"Silahkan ditunggu," kata pelayan dan mengambil kembali buku menu.

Setelah itu pelayan pergi dari meja mereka dan pergi ke dapur untuk memberikan pesanan mereka kepada koki agar disiapkan.

"Datar banget mukanya," sindir Callista dan membuat Carlo langsung menolehkan kepalanya ke arah Callista.

"Habisnya dia diam-diam natap kamu terus," kata Carlo dengan senyuman kecil.

"Iya deh yang cemburuan," kata Callista dan menggandeng lengan kiri Carlo.

"Aku cemburu karena aku sayang dan cinta sama kamu," kata Carlo dan mengusap lembut kepala Callisa menggunakan tangan kanannya.

"Emangnya kamu gak cemburu kalo ada perempuan lain natap pacar kamu dengan tatapan memuji?" Tanya Carlo.

"Enggak, ngapain juga aku cemburu," jawab Callista.

"Kok gitu sih sayang," kata Carlo dengan cemberut.

"Aku memang tidak cemburu, tapi aku pastikan hidup perempuan itu tidak akan tenang," kata Callista dengan senyuman manis di bibirnya.

"Kamu sangat kejam sayang," kata Carlo dan mencubit lembut pipi Callista.

"Aku tidak akan kejam kalo dia tidak mengganggu milik aku," kata Callista dan memberikan kedipan mata sebelah kanan.

"Kalo gitu aku akan melakukan hal yang sama," kata Carlo.

"Kok ikut-ikutan, gak ada cara lain emangnya?" Tanya Callista.

"Tidak ada sayang, kita harus melakukan hal yang sama," jawab Carlo.

"Iya deh," kata Callista.

Tidak lama makanan mereka datang dan mereka langsung makan karena mereka baru sadar kalo sekarang sudah lewat jam makan siang.

Selesai makan siang, mereka pindah ke mall karena Callista harus cari kado ulang tahun buat Liora besok.

Carlo bilang tidak perlu membawa kado, tapi Callista tidak enak kalo tidak membawa kado saat datang ke acara ulang tahun.

"Liora suka apa?" Tanya Callista yang bingung mau pilih kado apa.

"Dia suka sama sneaker," jawab Carlo.

"Kalo gitu kita cari sneaker," kata Callista dan menarik Carlo menuju toko sepatu.

Callista melihat-lihat apakah ada model sneaker yang bagus dan ada ukuran kaki Liora yaitu 36.

Setelah memilih, akhirnya Callista beli satu sepatu yang menurutnya cocok buat Liora dan itu juga model terbaru.

"Biar aku yang bayar sayang," kata Carlo.

"Aku saja, yang mau kasih kado kan aku," kata Callista dan mengeluarkan dompetnya dari dalam tas selempang.

"Aku saja sayang," kata Carlo yang tetap mau bayarkan sepatu itu.

"Sayang," panggil Callista dan membuat Carlo terdiam karena kaget.

Ini pertama kalinya Callista memanggilnya dengan panggilan sayang selama mereka pacaran dan itu membuat Carlo kaget.

Callista menggunakan kesempatan itu untuk melakukan transaksi pembayaran.

"Jangan ngelamun," kata Callista dengan menepuk lengan Carlo setelah dia selesai melakukan transaksi.

"Kamu curang ih, masa gitu caranya," kata Carlo yang tersadar dari kekagetannya.

"Ini sudah selesai," kata pelayan perempuan dan memberikan paper bag berisi sepatu.

"Makasih," ucap Callista dan menerima paper bag itu.

Carlo merebut paper bag itu dari tangan Callista dan menggandeng tangan kiri Callista.

Mereka memutuskan untuk langsung pulang ke rumah karena sudah terlalu sore dan Callista harus menyelesaikan tugas sekolahnya biar besok sedikit tenang.

CallistaWhere stories live. Discover now