01.

1.9K 86 2
                                    

"Demi apa anjir?"

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Demi apa anjir?"

Vira tak dapat menahan tawanya, setelah hampir sepuluh menit mendengar cerita Neira. Matanya menyipit dan bahunya berguncang, menghadap ke laptop. Sedangkan Neira hanya mendengus sebelum dan kembali memasukkan beberapa pakaian ke dalam koper.

"Capek gak sih lo jadi gue?"

Neira menoleh sekilas. Wajahnya terlihat kesal karena sudah menebak respon temannya akan seperti ini. Habisnya kalau bukan Vira, ia harus bercerita pada siapa lagi?

Memang sih, ia punya beberapa teman di circle yang sama. Namun, Neira tidak terlalu intense jika bercerita dengan mereka. Baginya, mereka lebih cocok untuk diajak have fun atau nugas, tidak lebih.

"Yaudah sih gak papa, mana tau ada anak mudanya juga?"

"Gak, anjir." balas Neira. "Nyokap gue aja nikahnya umur 29, bahkan dia pernah cerita sekarang temen-temennya udah pada punya cucu! Gila banget kan?"

Mata Vira membulat lebar. "Eh! Mana tau nanti di sana lo dijodohin sama anaknya temen nyokap lo!"

"Sekalipun ada gue tetep gak mau lah!" Neira sewot. "Geli banget anjir main jodoh-jodohan! Kayak gue gak laku aja."

"Lah apa bedanya coba sama dicomblangin temen?" Neira mengernyit. Iya juga sih. Tidak lama saat Neira menunduk lagi melanjuti packing, Vira kembali bersuara.  "Tapi, Nei."

Neira menoleh.

"Kalo ternyata lo dijodohinnya sama temen nyokap lo sendiri gimana?" Lanjut Vira.

"NGACO!" Neira langsung menghentikan aktivitasnya.

Vira terbahak-bahak, kepalanya menggeleng prihatin. "Kasian banget sih lo, Nei. Baru aja putus, move on-nya langsung ke bapak-bapak!"

Neira mendelik sinis, seakan memberi tahu bahwa jokes Vira barusan tidak lucu sama sekali. Tangannya jadi malas bergerak lagi. "Vir, gue tabok ya?"

"Eh iya sori sori," sahut Vira dengan sisa tawa. "Tapi yaudah si, Nei ikut aja. Bener kata nyokap lo, itung-itung liburan."

Neira memutar matanya. "Males banget anjir sama jokes bapak-bapak!"

"Yaudah lo nyumbang tawa palsu aja!"

Neira mendengus kencang. Saran yang sangat membagongkan.

"Serius anjir!" tambah Vira.

Neira menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan. "Lo ikut kek, Vir." bujuknya, memelas.

"Dih? Emang orangtua gue temenan sama nyokap lo juga?" ujar Vira. "Aneh lo, nanti gue tiba-tiba nimbrung terus ditanya anaknya siapa? Gue jawab apa?"

"Nah, bilang aja lo temen gue!" Neira langsung semangat. "Lagian nyokap gue juga kok yang nyuruh ajak temen!"

"Ih? Mager banget?"

Reunion of The Year | ✓ Kde žijí příběhy. Začni objevovat