BAGIAN 2 || Rubye Eveline Ricardo

5.6K 396 12
                                    

Happy Membaca🍒

Valen terbangun dan menatap sekeliling bingung. Kenapa dirinya berada di kamar? Seharusnya sekarang ia tenggelam di laut bersama Ruby.

Valen menuruni kasur king size nya dan melihat kearah balkon yang munjukan langit pagi.

"Apa yang terjadi?" Gumam Valen bingung.

Tanpa sengaja netra tajam Valen mendarat pada kalender yang tergantung di dinding. 17-01-20xx, bukankah 3 tahun sebelum dirinya terjun ke laut bersama Ruby.

Otak cerdas Valen seketika langsung blank. Percaya atau tidak kini dirinya mengalami pengulangan waktu atau bisa disebut kesempatan kedua? Entahlah Valen tidak memperdulikan hal itu, yang terpenting adalah Valen merasa sangat bahagia saat ini.

Valen keluar dari kamarnya dan mencari Baby nya entah berada di mana. Valen melihat seorang pelayan dengan cepat menghentikannya.

Pelayan itu menatap takut kearah Valen. "I-iya tuan? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya si pelayan. Dengan sopan.

"Di mana Ruby?" Tanya Valen dingin.

Si pelayan terdiam, semua orang di mansion tau bahwa Valen begitu kejam terhadap semua orang tanpa terkecuali Ruby bahkan mungkin lebih parah.

Valen memandang kesal karena si pelayan tidak kunjung menjawab. "Di mana Ruby?!" Intonasi suara Valen meninggi.

Si pelayan semakin menunduk ketakutan. "Nyonya Ruby ada di dapur tuan.." sebenar nya dalam hati si pelayan tidak ingin memberitahu Valen karena sejujur nya si pelayan merasa kasihan melihat Ruby si gadis baik yang selalu di siksa oleh tuannya.

Valen melengang menunju dapur tanpa mengucapkan apapun.

****

Valen terdiam kaku saat melihat sebuah punggung kecil bergerak kesana-kemari.

Valen tersadar dan berjalan perlahan menuju pujaan hati nya.

Sedangkan disisi lain. Ruby yang tengah memasak, menegang seketika saat mendengar suara langkah kaki. Jika para pelayan, mereka pasti akan menyapanya tapi ini?...

Grep

Tubuh Ruby menegang saat merasakan sebuah pelukan dan kepala yang bertengger di bahunya. Nafas hangat menerpa leher jenjang nya menghantarkan sensasi yang baru pertama kali Ruby rasakan. Lama-kelamaan tubuh Ruby melunak, dirinya terhanyut dalam pelukan yang terasa begitu nyaman.

Tapi Ruby langsung tersadar saat otak nya langsung menangkap situasi sekarang.

Ruby melepaskan pelukan nya dan mendorong orang itu pelan.

"Maaf tuan, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Ruby menunduk takut, takut dirinya akan di hukum cambuk lagi.

Sedangkan Valen yang melihat penolakan Ruby merasakan perasaan sakit di hatinya. Valen berjalan mendekat kearah Ruby namun Ruby berjalan mundur ketakutan. Valen mengacuhkan rasa takut Ruby yang terlihat jelas, Valen terus berjalan dan membuat Ruby menjadi terpojok.

Ruby menatap takut Valen, tubuhnya bergetar hebat. Dalam hati Ruby bertanya-tanya apa dirinya membuat salah?

Dengan cepat Ruby bersujud dengan menahan tangisnya. "T-tuan t-olong ja-ngan huk-um saya..." lirih Ruby sendu.

Mata Valen membulat saat melihat Ruby bersujud. Dengan cepat Valen berjongkok dan membawa Ruby ke dalam pelukannya.
Valen memeluk Ruby erat, melepaskan rasa rindu nya yang begitu besar.

Ruby terpaku saat Valen memeluknya begitu erat. Dan yang paling membingungkan adalah kenapa sikap Valen hari ini sangat aneh.

Mata Ruby membulat saat Valen tiba-tiba saja mengangkat tubuhnya.

Ruby Milik Valen!!   (Slow³ UPDATE)Where stories live. Discover now