22

804 39 0
                                    

Sebelum membaca, alangkah baiknya vote+follow. Agar author rajin update cerita ini.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian^^

-Typo bertebaran-

Reygan•

Leona kini sedang merapihkan semua alat tulisnya. Karena jam pelajaran telah selesai. Semua murid berhamburan keluar dari ruangannya, begitu juga dengan Leona dan Agni.

Agni menunggu Leona di ambang pintu. "Lo udah belum? Lama banget jadi orang!" ketus Agni kesal. Leona menutup resleting tas, lalu menggendongnya.

"Nggak sabaran lo," sahutnya. Agni memutar bola matanya malas. Lalu, mereka berdua keluar dari kelas.

Saat berjalan di koridor. Agni melihat Reygan dari kejauhan. Hanya Agni yang melihat, Leona tidak.

"Reygan abis darimana?" tanya Agni penasaran. Leona menggeleng kepalanya. Karena ia sangat malas membahas tentang anak satu ini.

"Nggak tahu, gue nggak peduli dia habis darimana." jawabnya. Lalu, Leona menghentikan langkahnya. Ada seseorang menghalangi jalanannya. Ia menatap kesal ke arahnya.

"Jalanan masih lega, bisa minggir nggak!" Reygan mengacuhkan ucapannya. Dengan cepat ia memeluk Leona dengan erat. Hingga Leona terkejut, begitu juga dengan Agni.

Leona merasa sesak, ia menjauhkan tubuh Reygan darinya. Namun itu sangat sulit. Karena Reygan semakin mengeratkan pelukannya.

"Lepasin!" perintah Leona kesal. Reygan menggeleng.

"Nggak. Gue nggak bakal lepasin lo," sahutnya. Leona merasa kesal. Ia berusaha untuk melepaskan dirinya dari pelukan Reygan.

"Lo kenapa sih? Lepasin anjing! Nggak bisa napas gue!"

Reygan melepaskan pelukannya. Leona mendecak kesal ke arahnya.

"Rese lo jadi orang!" Leona melewati tubuh Reygan, namun dengan cepat Reygan menahan tangan Leona. Hingga Leona membalikkan badannya menatap ke arahnya.

"Gue sayang sama lo. Gue cinta sama lo. Gue bakal ubah sikap brengsek gue, asalkan lo tetap ada disisi gue," ucap Reygan. Leona hanya terdiam. Reygan habis kerasukan setan mana?

Leona menghela napasnya dalam-dalam. Lalu menatap ke arah Reygan dengan tatapan malas.

"Terus, gue harus apa?" tanya Leona, sambil mengangkat satu alisnya.

"Lo balik ke sikap lo yang dulu, gue kangen sikap lo yang dulu, sayang." jawab Reygan. Yang sebenarnya merubah sikapnya siapa? Bukannya dia?!

"Lo yang ubah sikap gue, dan lo yang minta gue balik ke dulu lagi," Leona tertawa kecil saat mendengar ucapan Reygan. "Lawak lo?"

"Ya, gue tahu kalau selama ini gue salah. Gue cemburuan, gue aneh, gue brengsek, gue cuman bisa sakiti hati wanita yang gue cinta. Gue salah!"

Selama ini Reygan ke mana aja? Baru menyadari semua kesalahannya? Bagus lah sadar diri sekarang, daripada nggak ada sama sekali.

"Baru sadar? Selama ini ke mana aja, ganteng? Gue nangis setiap malam karena sikap lo, gue stres karena sikap lo!"

"Andai aja nggak ada Jefran, mungkin gue mati karena sikap brengsek lo." lanjutnya. Reygan hanya terdiam. Dia sangat salah besar dengan Leona. Sebenarnya Reygan ingin mengakhiri semua masalahnya dengan Leona, namun berbeda pendapat dengan hati mungilnya. Menolak untuk menjauh darinya.

Reygan memeluk Leona kembali. Memang benar apa yang di katakan Jefran. Leona membutuhkan pelukan hangat. Karna dirinya sedang di titik terbawah.

"Maafin gue, sayang. Maaf kalau selama ini gue selalu nyakitin hati lo. Gue janji, gue bakal ubah semua sikap buruk gue, gue akan menjadi pribadi yang baik buat lo." cicit Reygan pelan, masih bisa di dengar oleh Leona.

𝐑𝐄𝐘𝐆𝐀𝐍 [𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang