Bab 4

9.9K 642 12
                                    

"SAYANG!!!"

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"SAYANG!!!"

Lala dan Liora menghadap kepusat suara. Suara itu milik sang ketua osis sinting. Siapa lagi kalau bukan Alsaka Bramastya.

"Gimana Yank? Cape ya dihukum? Ini aku kasih minum buat kamu, kamu pasti haus karena 2 jam dihukum di lapangan." Katanya memberikan botol Aqua pada Lala.

Lala menerimanya dengan wajah bingung dan tercengang. Apalagi Liora yang melihatnya secara dekat dan langsung.

Saka duduk di samping Lala dan mengelus puncak kepala Lala lembut. "Kenapa gak diminum hm? Mau aku bantu?" Tanyanya.

Lala yang diperlakukan seperti itu pun menahan dirinya untuk tidak jingkrak-jingkrak kesenangan dan terlihat salting.

Liora yang melihat perubahan sikap Saka yang tadi tengil menjadi Cool pun menganga lebar. Hallo??? Saka lagi kesurupan apa gimana? Gak ada hubungan manggilnya sayang? Awas aja kalo dia Goshting Lala. Pikir Liora.

Lala berdehem pelan untuk mengurangi rasa deg-degan dijantungnya. "Ekhem... lo kenapa?" Tanya Lala bingung

"Aku? Aku gapapa, seharusnya aku yang tanya kamu. Kamu gak papa? Gimana abis dihukum? Pusing? Laper? Apa gimana?" Tanya Saka perhatian.

Lala semakin pusing dibuatnya. Si ketos yang selalu bertengkar dengannya kini perhatian dengannya? Sangat tidak bisa dipercaya.

"Gue ladenin aja kali ya?" Batin Lala bingung.

"Ladenin aja lah. Gapapa sekali-kali." Lanjutnya didalam hati.

Lala merangkul lengan Saka posesif. "Aku gak papa kok, gimana kalo kekantin bareng? Aku laper nih."

Saka yang awalnya terkejut pun akhirnya tersenyum. Dia menggandeng tangan Lala erat dan membawanya pergi meninggalkan Liora yang cengo ditempat.

"Perasaan gak ada bagian dimana Saka tiba-tiba perhatian ke Lala deh. Kecuali, pas mereka udah jadian, atau si Saka udah suka sama Lala. Kok jadi gini? Belum apa-apa Alurnya udah berubah. Tau deh, mending cari cogan." Gumam Liora beranjak pergi dari sana.

******

Rida pasrah dibawa Regan entah kemana. Namun, alisnya mengerut tanda kebingungan. Mengapa Regan membawanya ke taman belakang?

Rida menatap Regan tajam lalu angkat bicara. "Ngapain lo bawa gue kesini?" Tanya Rida dengan raut tidak sukanya.

Regan tak menjawab, dia membawa Rida duduk di salah satu bangku disana dan menyuruh Rida duduk. Rida mematuhinya, dan duduk disana.

"Jadi ngapain lo bawa gue kesini?" Tanya Rida ketus.

Lagi-lagi Regan tak menjawab. Dia menyodorkan sebungkus Roti dengan Air mineral pada Rida dan menyuruh Rida memakannya tanpa mengeluarkan perkataan.

Bukan Protagonis [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt