Bab 13

5.6K 406 71
                                    

Dara menggelengkan kepalanya pelan saat mendengar ucapan Liam yang saat ini berada di atas panggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dara menggelengkan kepalanya pelan saat mendengar ucapan Liam yang saat ini berada di atas panggung. Dara bangkit dan berlari keatas panggung untuk menghentikan para tamu yang hendak pergi dari sana.

"Nggak. Pertunangan ini tetap terjadi, harap jangan pulang terlebih dahulu."

Perkataan Dara seolah-olah angin bagi mereka. Mereka pergi dari sana dan meninggalkan Dara dkk, Liam dkk, Liora dkk, dan kedua orang tua Liam.

"Kembali!!! Acaranya tetap akan terjadi!!"

Tidak ada yang kembali. Dara menangis menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Kehilangan orang tuanya, dan pertunangannya dengan Liam tidak terlaksanakan, membuat dia benar-benar hancur.

Keinginanya ingin menghancurkan Liora tidak terkabul. Malah kini, dia yang hancur.

Dia kini menatap Liora yang menangis di pelukan Rida. Liora juga menatap dirinya dengan tatapan datar namun tak lama tatapan itu berubah dengan seringaian yang lebar.

Hanya Dara. Hanya Dara yang melihat itu karena semuanya kini sedang menatap kearahanya bukan kearah Liora.

"GUE BENCI LO LIORA!! GUE BENCI BANGET SAMA LO!!" Bentak Dara mendekati Liora lalu menjambak rambit Liora dengan kuat.

Kedua orang tua Liam berusaha melepaskan jambakan itu namun, Dara tetap tidak melepaskannya melainkan menambah cekalannya pada rambut Liora.

"Dara lepasin!!" Kata Liam ikut berusaha melepaskan jambakannya.

"Lepasin Dara!!" Kata Liam lagi namun tak dihiraukan Dara.

"Lepasin atau tangan lo gue putusin." Decak Liam kesal karena Dara tak mau melepaskan jambakannya.

Lagi-lagi Dara diam tak melepaskannya.

SRET!! BUGH!!

Liora memelintir tangan Dara lalu memukulnya hingga pingsan. Hanya 1 pukulan dapat membuat Dara pingsan. Selemah itu kah gadis itu?

Kedua orang tua Liam terkejut akan tindakan Liora yang tiba-tiba. Apalagi hanya 1 pukulan saja membuat Dara pingsan.

"Maaf Tante, Om saya bersikap kasar pada Dara. Tapi.... kalau saya tidak seperti ini maka dia tidak akan melepaskan rambut saya. Sekali lagi maaf." ujar Liora menundukan kepalanya.

Jasen dan Gina mengangguk pelan. "Kami juga minta maaf atas nama Dara karena sudah menuduh sekaligus berbuat kasar padamu." Balas Gina yang membuat Liora menganggukan kepalanya pelan.

"Saya dan kedua sahabat saya pamit pulang yaa Tante, Om. Nanti kami akan melayat saat kedua orang tua Dara sudah dikuburkan." Ujar Lala sopan. Perkataannya disetujui oleh Liora dan juga Rida.

Setelah mendapatkan persetujuan mereka pun pergi dari sana.

Dan lagi.... Kalung dileher Liora bersinar, dan hanya Liora yang melihat itu. Liora tersenyum tipis lalu membatin. "Alurnya berubah, dan kalung ini menunjukkan dimana letak alur yang berubah. Terimakasih, gue jadi gak perlu harus sedih-sedih karena pertunangan mereka kalau terjadi."

Bukan Protagonis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang