1

554 49 10
                                    

"Masih di tempat futsal, Ar?"

"Iya nih. Gimana?"

"Mau ngembaliin motor lo. Gue anter kesana ya?"

"Nggak usah. Pake aja dulu. Nanti biar gue ambil."

"Nggak. Gue anter aja pokoknya. Ini udah mau otw."

"Terus nanti lo pulang naik apa?"

"Mobil Andrea. Dia juga mau kesana."

"Oooh, yaudah. Kesini aja."

"Oke."

Klik!

Jingga memutuskan panggilannya dengan Ardan. Keduanya tengah berada di parkiran kafe.

"Gimana?" tanya Andrea menatap Jingga.

"Masih futsal."

Andrea manggut-manggut.

"Beneran gapapa lo nganter gue?"

"Iyaaa, Jingga. Dibilangin dari tadi juga. Kaya sama siapa aja sih lo."

"Gue nggak enak aja. Udah ngrepotin banyak orang hari ini." sahut Jingga kemudian menghela nafas panjang.

"Gapapa, Ngga. Nanti pulang pokoknya langsung istirahat. Lo keliatan capek banget."

Gimana tidak capek, lari-lari dari gedung fakultas sastra ke gedung fakultas hukum yang cukup jauh. Lalu bertemu dengan cowok menyebalkan. Setelah sampai di tempat kerja kelompok dimarah-marahi. Uang 300 ribu juga langsung raib seketika untuk membayar pesanan teman-teman kelompoknya.

Jingga tersenyum datar. "Gue pasti dimarahin lagi sih nanti sampai rumah."

"Enggaklah. Bunda lo pasti ngerti."

"Semoga aja. Btw, makasih ya. Traktirannya juga, makasih. Bikin otak gue jadi lumayan adem."

"Yoi."

"Yang di depan lo atau gue?" lanjut Andrea bertanya.

"Lo aja duluan. Gue mau isi bensin dulu." jawab Jingga.

"Oke."

"Hati-hati!" seru Andrea saat Jingga mulai berlalu menjauhinya untuk mengambil motor Ardan yang masih terparkir.

Jingga mengacungkan jempolnya.

Andrea lalu berbalik, memasuki mobil.

•••

Jingga memarkirkan motor Ardan dengan sempurna di parkiran tempat futsal. Hanya butuh 20 menit untuk sampai ke sini. Dia mengedarkan pandangannya. Menemukan Andrea yang baru keluar dari mobil dengan membawa kantong plastik entah berisi apa. Jingga bergegas menghampiri sahabatnya itu.

"Re!" panggil Jingga.

Andrea menoleh. "Dari tadi lo?"

"Enggak, barusan aja."

Andrea ber-oh ria.

"Bawa apaan?" tanya Jingga penasaran dengan kantong plastik yang dibawa Andrea.

LoserDonde viven las historias. Descúbrelo ahora