14 - Vegaspete | Everything

6.7K 776 84
                                    


Minggu ini seluruh keluarga Mayor pergi berlibur ke Hawaii, seperti yang di katakan Tankhun sebelumnya. Jadi perusahaan utama tidak beroperasi untuk beberapa hari kedepan. Sebagai gantinya, keluarga minor lah yang harus menalangi pekerjaan mereka. Bukan penindasan, tapi pekerjaan ini semata-mata untuk menebus kelalaian Vegas soal masalah kemarin. Jadi, keluarga Minor tetap menjalankan aktivitas seperti biasa.

Vegas pergi ke kantor dari tadi pagi, Venice juga pergi sekolah bersamanya. Sekarang hanya tersisa Pete dan Macau yang ada di rumah. Karena Macau masih dalam masa penyembuhan, jadi dia harus menunda kelasnya terlebih dulu.

Kini, Pete dan Macau bersiap untuk pergi ke rumah sakit. Macau harus melakukan check up rutin yang di jadwalkan oleh dokter. "Apa yang kamu rasakan? Begini masih sakit?" Dokter mengayun-ayunkan kaki Macau pelan, tapi Macau tak menunjukkan reaksi apapun. "Bagaimana kalo ini?" Dokter mengetuk-ngetuk kaki Macau menggunakan sebuah palu. Reaksi Macau pun tetap sama, tidak merasa kesakitan.

Dokter kemudian berdiri, meletakkan palunya dan menoleh kepada Macau. "Kupikir kondisi mu sudah cukup baik, kamu sudah bisa berjalan dan tak merasa kesakitan. Apa kamu masih suka merasa nyeri?"

"Ya.. Terkadang." Macau memijit-mijit kakinya pelan, kemudian menatap dokternya balik. "Kapan aku bisa pergi dengan motorku lagi, Dok?"

"Macau... Kakimu bahkan belum sembuh betul." Pete yang duduk di bangku seberang ikut menimpali, sementara sang dokter hanya terkekeh kecil. "Aku tau jiwa mudamu masih sangat berapi-api, Macau! Tapi tolong tahan semangatmu itu, jika ingin pergi, pesan taksi atau minta supir mu antar-jemput. Mungkin setelah aku melepas gips mu, kamu bisa mulai berkendara lagi."

"Kapan Gips ku akan dilepas?"

"Hmmm, sekitar.. Satu bulan lagi?"

"Hahhh..." Macau mengacak rambutnya pelan, bisa-bisa dia tak bebas keluar selama satu bulan kedepan jika begini. "Jangan cemberut seperti itu, lagipula itu demi kebaikanmu juga kok!" Pete beranjak dari kursinya, lalu tersenyum kepada Macau juga dokter disebelahnya.

"Kalau begitu, terimakasih atas bantuannya kali ini, dok. Aku dan Macau akan pulang." Pete menggenggam lengan Macau dan membantunya turun dari ranjang. Setelahnya, Pete dan Macau pergi bersama dari ruangan dokter.

Dokter itu menggelengkan kepalanya pelan, pantas saja teman nya ini menyukai lelaki itu. Dia memiliki kepribadian yang lembut dan hangat, juga senyumnya tadi sangat indah. Tak heran semua orang mulai tergila-gila dengannya, termasuk temannya, mungkin sebentar lagi dirinya akan termasuk juga.

Saat Dokter sibuk memikirkan Pete, handphone nya berdering menampakkan nama seseorang yang sekarang tak ingin ia lihat atau dengar suaranya. "Halo?"

[Bagaimana tadi? Kemana dia pergi?]

"Aku tidak tahu, tapi dia sudah pergi bersama pasienku. Kamu bisa mengikutinya sekarang. Pengawalmu berjaga di rumah sakit, bukan?"

[Ya, tentu saja! Aku tidak akan melewatkannya. Kalau begitu terimakasih, nanti ku transfer uangnya. Sampai jumpa~]

Sambungan terputus, lalu dokter itu kembali meletakkan handphone nya di atas meja. Jika Pete bukan orang yang disukai temannya, atau jika temannya itu tidak memberikan imbalan, dia pasti sudah ikut bergerak mendekati lelak itu. "Sial, apa yang kamu pikirkan, dok.."

-----

"Pisahkan kuning dan putih telur..."

Vegas dan Venice menonton layar handphone dengan teliti, mata mereka seperti akan berubah menjadi mata elang. "Phi! kuning telurnya pecah lagi! Astaga, kamu sudah memecahkan berpuluh-puluh kuning telur!" Venice memandang Vegas kesal. Adonan yang dibuatnya jadi kering karena Vegas terlalu lama mengurus telur. Padahal hanya dibutuhnya dua kuning telur, tapi dia hampir memecahkan satu lusin telur!

✓ EVERYTHING ; vegaspeteWhere stories live. Discover now