TUJUH

64.7K 9.1K 424
                                    

Ayla dibuat pusing dengan suami dan kedua anaknya yang sakit secara bersamaan. Tak mau, keluar masuk ke kamar mereka. Akhirnya Ayla membaringkan ketiganya di ranjang kingsize miliknya dan  Calvin. Carel yang berada ditengah tengah ayah dan adiknya.

Kenapa Ayla melakukan hal itu?
Karena, baru saja ia mengurus Kayra yang katanya kedinginan, teriakan putranya mau tak mau membuat Ayla harus meninggalkan Kayra. Menuju kamar Carel baru saja ia mengurus putranya, teriakan suaminya membuat Ayla harus menghampiri Calvin. Huft, Ayla yang lelah akhirnya memilih menggabungkan ketiganya.

"Aaa, Uma dingin," ucap Kayra yang terus bergumam.

Padahal gadis itu sudah tertutupi dua selimut tebal. Ayla hendak keluar, membuatkan air jahe untuk putrinya. Namun, teriakan putranya membuat Ayla mengurungkan niatnya.

"Uma, hidung Carel Uma. Hidung Carel mampet ga bisa nafas."

Ayla menghampiri putranya yang dari tadi mengucek hidung dengan mata yang terpejam.

"Carel dengerin Uma, sekarang duduk."

"Aaa.. gabisa Uma, gabisa nafas."

"Duduk dulu makanya, nanti bisa nafas."

Carel menurut, mengubah posisinya menjadi duduk. Menyandarkan kepalanya pada sandaran ranjang.

"Pusing Uma," ujar Carel yang kini beralih memijat kepalanya.

Carel mendongak, berusaha menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

"Pakai ini," ucap Ayla menyodorkan inhaler pada putranya.

Carel menerima benda tadi, dan langsung menempelkan pada hidungnya.

Ayla menghembuskan nafas, hendak ke dapur membuatkan air jahe untuk putrinya. Namun, suara suaminya kini kembali membuat wanita itu mengurungkan niatnya.

"Ay, Ay kaki aku. Kaki aku kenapa ga bisa digerakin?"

Ayla mengerutkan kening, berjalan pelan menghampiri suaminya.

"Jangan bercanda."

"Beneran Ay, ini kenapa jadi sakit banget."

Ayla menatap kaki suaminya yang masih terbalut perban. Menyentuhnya pelan, membuat Calvin berteriak.

"Sakit, Ay.."

"Ya aku gatau, udah kerumah sakit aja," ucap Ayla yang mulai frustasi.

Calvin menggeleng membuat Ayla menghembuskan nafas. Rasanya kepala Ayla ingin pecah mendengar setiap rintihan keluarganya.

Kayra yang terus mengadu kedinginan, padahal sudah menghabiskan dua cangkir teh hangat dan dua selimut tebal yang menutupi tubuhnya.
Carel yang terus megatakan hidungnya mampet dan tidak bisa bernafas. Dan suaminya, yang katanya kakinya tak bisa digerakkan.

"Uma dingin.."

"Uma, hidung Carel ga bisa nafas.."

"Ayy, kaki aku ga bisa digerakin.."

Fiks, Ayla tak akan tidur malam ini karena harus mengurusi suami dan dua anaknya yang sakit berjamaah.

***

Calvin berdecak ketika mendengar dering ponsel yang terus berbunyi.

"Handphone siapa?" tanya Calvin pada dua anaknya yang masih berbaring.

Dengan polosnya Carel mengangkat tangan, menjawab pertanyaan ayahnya barusan.

"Berisik, cepet diangkat."

I'M CAREL (TERBIT)Where stories live. Discover now