Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taeyong
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jennie
»❁❁❁«
Tidak cukup dengan kelakuan sang ibu yang membuat kepala nya pusing karena terus-terusan menagih betina dan anak darinya, kepala Taeyong jadi makin mau pecah karena kelakuan sang kembaran yang seenak jidatnya masuk kedalam kamarnya dan mengatakan sesuatu yang membuat darah tinggi laki-laki itu naik.
"Kenapa kau membawa-bawa namaku, sialan?!" Protes Taeyong tidak terima karena kelakuan Yuta yang meresahkan.
"Kalau aku ikut, kau juga harus ikut. Kita kan kembar." Ujar adik kembarnya itu dengan cengiran bodoh nya.
"Tapi setidaknya kau gunakanlah otak kecilmu itu, bodoh! Mana ada gadis kembar dikota ini yang bisa kita jadikan kekasih! Setidaknya kalau mau taruhan, cari topiknya yang gampang!" Amuknya sembari dengan brutal menimpuk kepala Yuta dengan guling.
Ketika saudaramu memutuskan untuk membawa-bawa namamu dalam taruhan yang kamu sendiri tidak tahu kegunaan nya apa, hanya dua yang bisa kamu lakukan. Pertama, geplak kepalanya dengan benda tumpul disekelilingmu agar otaknya kembali waras. Dan kedua, kirim ia kembali ke dalam perut ibumu.
Itulah yang ingin Taeyong lakukan sedari tadi. Tapi mengingat masa depan nya yang akan suram karena menjadi satu-satunya babu ibunya yang tersisa, akhirnya Taeyong mengurungkan niatnya. Walaupun menyusahkan, mau tak mau Taeyong harus akui bahwa keberadaan Yuta cukup melindungi dirinya dari wanita ganas macam ibunya.
Setelah puas menyiksa adiknya, Taeyong duduk kembali dengan santai disofa. Memperhatikan Yuta yang tampak linglung dan mengerjab-ngerjabkan matanya.
"Tenang, kau masih hidup." Ujar Taeyong tak tahu diri.
"Syukurlah." Gumam Yuta. Ia memperhatikan tubuhnya sejenak. Memastikan bahwa organ tubuhnya masih lengkap atau tidak setelah disiksa habis-habisan oleh Taeyong.
"Kembali ke topik." Kepala gondrong itu terangkat. Menatap pada si gondrong satu lagi yang baru saja angkat bicara. "Apa?" Tanya Yuta polos yang sukses membuat lubang hidung Taeyong kembang kempis.
