Duality (2)

7.1K 430 40
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.

Taeyong berusaha melepaskan kedua kakinya yang terikat di antara dua sisi tempat tidur dengan sisa tenaga yang dia miliki. Pemuda itu meringis pelan kala ada bekas merah di pergelangan kakinya.

Semalam Donghyuck memberi Taeyong hukuman yang cukup mengerikan tanpa kenal kata ampun. Bahkan tangisan dari sang leader NCT itu tidak berpengaruh sama sekali.

Sisi buas seekor serigala telah merasuki Donghyuck, dan tidak ada seorang'pun yang bisa mencegah pemuda itu. Semua hanya bisa takluk di bawah kendalinya sampai Donghyuck merasa puas.

Taeyong menolehkan kepalanya ketika mendengar suara pintu terbuka. Dia melihat sosok Donghyuck keluar dari kamar mandi dalam kondisi tanpa sehelai benang di dalam tubuhnya.

Tetesan air tampak menuruni badan tan Donghyuck yang berjalan mendekat ke arah Taeyong berada. Benda pusaka pemuda itu nampak menggantung di tempatnya. Sedikit menegak karena terkena guyuran air. Penampilan Donghyuck terlihat begitu seksi.

Wajah Taeyong merona sampai ke telinga. Ia meneguk ludah dan tanpa sadar bergerak mundur di atas tempat tidur sampai badannya terpentok oleh sandaran kepala ranjang.

Donghyuck naik ke tempat tidur, bergerak secara perlahan mendekati Taeyong. Jari jemarinya yang dingin mengusap permukaan wajah sang leader yang sekarang menutup kedua mata. Donghyuck memberi ciuman mesra di pipi Taeyong dengan sedikit jilatan, membuat tubuhnya langsung berdesir ketika merasakan sensasi menggelikan itu, terlebih ketika bibir Donghyuck berpindah ke lehernya, kembali memberi sebuah tanda di area sensitif tersebut.

"Engghh....."

Donghyuck menjauhkan wajahnya setelah puas bermain dengan Taeyong. Dia menyeringai samar.

"Jangan sampai hari ini lo kelihatan susah jalan di depan kamera, atau lo bakal gue hukum lagi," bisiknya dengan suara rendah.

Taeyong segera mengangguk dengan cepat, tidak ingin membuat Donghyuck murka lagi padanya.

"Anak pintar."

Donghyuck mencium bibir Taeyong sekilas, sebelum kemudian turun dari tempat tidur. Pemuda itu berjalan ke arah lemari pakaian. Sementara Taeyong bernapas lega karena bisa terlepas dari Donghyuck. Walaupun area selangkangannya terasa perih dan sakit.

.
.
.

Semua anggota dan staff terkecuali Donghyuck, melirik pada Taeyong yang baru datang ke ruang latihan untuk berlatih koreografi. Sang leader sedikit terlambat daripada anggota lain.

Taeyong mengucapkan kata maaf atas keterlambatannya. Pemuda itu berusaha untuk berjalan dengan normal. Walaupun sangat menyiksa. Dia takut tidak bisa menahannya, hingga Donghyuck melihat dan ia terkena masalah lagi.

"Berhubung Taeyong sudah datang, mari kita mulai latihannya," ujar pelatih koreografi NCT.

Mereka mengangguk, lalu mulai fokus memperhatikan intruksi dari pelatih. Taeyong terus berusaha mempertahankan dirinya agar tidak kelepasan berjalan tertatih atau terlihat meringis kesakitan sepanjang latihan. Terlebih lagi ada kamera yang tengah menyorot kegiatan mereka. Dia berusaha untuk terlihat biasa-biasa saja. Mencoba bercanda dengan yang lain.

Doyoung dan Donghyuck tampak berdebat mengenai posisi berbaris mereka. Beberapa anggota memperhatikan apa yang dilakukan oleh kedua pemuda itu.

"Gue udah bener di sini, Hyung," kata Donghyuck tidak ingin mengalah dari Doyoung.

"Apaan? Gue di sini, ya!" balas Doyoung sambil mendelik julid.

"Kalau soal kaya ginian biasanya yang bener itu Haechan," cetus Johnny yang berada di depan Doyoung.

"Ternyata Haechan di sini," kata pelatih menunjuk posisi Doyoung.

Kedua pemuda itu segera menukar posisi, dengan julid dan sedikit keras Doyoung berucap;

"Nah, kan!"

"Eh, enggak, deng! Haechan di sini."

Pelatih menunjuk tempat di depan Shotaro.

"NAH, KAN!" kata Donghyuck keras di depan wajah Doyoung.

"Hahahahaha!"

Shotaro terawa dengan renyah. Doyoung melongo, Donghyuck meledek puas. Sedangkan sisanya hanya tertawa singkat atau tersenyum.

Latihan kembali dimulai. Sudah banyak bahan candaan terlontar dari mulut mereka. Terutama Donghyuck yang tidak bisa diam. Menggoda dan menjahili anggota lain dengan tingkahnya yang konyol.

"HAECHAN!"

"Apa, imut?" sahut Donghyuck dengan nada menyebalkan.

Renjun berteriak frustasi karena dia yang paling banyak menjadi korban kejahilan Donghyuck bersama Doyoung. Sementara sisanya hanya bisa tertawa saja, ada pula yang geleng-geleng kepala.

Hingga beberapa belas menit kemudian latihan berakhir. Semua kamera sudah dimatikan. Para anggota dan staff yang bertugas saling mengucapkan kata terima kasih atas kerja keras mereka hari ini. Sebelum satu persatu mulai pergi meninggalkan tempat itu.

Taeyong berjalan mendekati sofa yang berada di sana, lalu mendudukkan dirinya dengan hati-hati. Dia meringis pelan saat rasa perih di area selangkangannya kembali terasa.

Anggota yang lain sudah memencar ke berbagai tempat untuk beristirahat. Ada juga yang keluar membeli minuman atau makanan.

Donghyuck masih gencar menjahili Renjun serta anggota Dream yang lain di dekat kaca besar karena mereka sedang duduk di sana.

"Haechan, ihhh!" Renjun mendelik jengkel.

"Waeyi? Hahahaha!" Donghyuck malah menanggapi dengan tawa, membuat Renjun semakin kesal.

"Jangan ngegodain Renjun terus, Chan," kata Mark sambil tertawa. "Kasian itu mukanya udah kaya mau makan orang."

"Iya, mau makan dia hidup-hidup!" sahut Renjun jutek.

"Haechan Hyung emang nyebelin banget, sih," kata Jisung.

"Getok aja kepalanya kalau ngebelin," celetuk Ten yang ikut bergabung dengan unit Dream.

"Nih, ada microphone," timpal Shotaro dengan polos.

"Hm?" Donghyuck memiringkan kepala, lalu menyeringai singkat dan menatap mereka satu persatu.

Mereka yang ditatap oleh pemuda itu langsung bergerak salah tingkah. Karena sorot mata Donghyuck begitu berbeda dari sebelumnya. Sangat berbahaya.

Namun, suatu kemungkinan buruk yang mereka pikirkan ternyata tidak terjadi. Karena Donghyuck malah beranjak meninggalkan tempat itu. Semua bernapas lega.

Segala pergerakan Donghyuck mendapat perhatian dari yang berada di ruangan. Setelah pemuda itu tidak terlihat, mereka yang masih berada di ruang latihan segera mendekat ke arah Taeyong untuk menanyakan bagaimana keadaannya.

Karena mereka semua tahu jika semalam Taeyong baru saja mendapat hukuman dari Donghyuck.

"Gak apa-apa. Aku baik, kok," ucap Taeyong menjawab kekhawatiran dari Adik serta Kakaknya ini. "Semalam aku yang salah karena ngeganggu dia."

"Beneran?" tanya Taeil khawatir.

Taeyong mengangguk. "Gak separah yang pernah terjadi sama Ten, kok."

Mereka bernapas lega. Semua bersyukur karena Taeyong tidak apa-apa.

"Haechan emang nyeremin kalau udah marah gitu," gumam Jaemin pelan.

"Ya, makanya kalian harus hati-hati. Jangan sampe bikin dia marah," ujar Johnny. "Emang kita juga dapet enaknya sih, tapi tetep aja ngeri kalau dia udah dalam mode marah kaya gitu."

Mereka mengangguk setuju. Donghyuck memang sangat mengerikan jika sudah marah atau ada yang berani mengusik ketenangannya.

"Tapi, kira-kira Haechan pergi ke mana, ya?"

.
.

Tbc~~

Duality(Haechandomharem)Where stories live. Discover now