Duality (5)

4.7K 340 22
                                    

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

.
.
.

Donghyuck bingung saat tidak menemukan rokok miliknya di manapun. Seingatnya ia menyimpan benda itu di laci kamar. Kenapa sekarang tidak ada?

Pemuda itu mengusak rambutnya dengan kesal. Ia segera keluar kamar, berjalan menghampiri semua anggota yang tengah berkumpul di ruang tamu. Dorm semua unit memang disatukan. Bahkan dorm mereka terlihat seperti sebuah rumah mewah.

"Siapa yang ngambil rokok di laci kamar gue?" tanya Donghyuck tanpa basa-basi begitu posisinya sudah dekat.

Para anggota tampak terkejut. Lalu, saling memandang satu sama lain. Seolah tengah saling bertanya siapa yang mengambil rokok milik Donghyuck.

"Hari ini gak ada yang masuk ke kamar kamu, Chan," sahut Johnny sedikit takut karena tatapan Donghyuck terlihat dingin. "Jadi, kami gak tau soal rokok itu."

"Jangan bohong," desis Donghyuck berbahaya hingga membuat para anggota gelagapan takut.

"Enggak, kami gak bohong, Chan. Sungguh!" jawab Taeyong cepat.

"Terus menurut lo rokok gue jalan sendiri dari laci?" balas Donghyuck datar.

"Tapi, emang beneran gak ada yang masuk kamar kamu, Chan," ucap Ten takut-takut.

Donghyuck menarik napas, lalu kembali mengusak rambut secara asal. Sepertinya memang bukan ulah mereka rokok pemuda itu bisa menghilang dari laci.

"Kamu mau ngerokok? Kami bisa beliin, kok. Kebetulan Jaemin sama Jeno mau ke minimarket beli cemilan," kata Yuta mencoba menenangkan Donghyuck agar tidak marah.

Donghyuck hanya melirik sekilas. "Terserah," jawabnya seraya beranjak ke dapur.

Para anggota menarik napas lega karena Donghyuck tidak sampai marah yang membuat mereka harus kena hukuman lagi. Jangan dulu, besok masih ada jadwal yang sangat padat. Hari saja mereka diberi libur hanya sehari. Itu'pun karena Hendery sedang kurang enak badan. Kalau semua sehat, tidak ada libur untuk mereka.

"Biar gue aja yang pergi ke minimarket buat beli rokok. Soal cemilan, kita bisa beli online, yang terpenting sekarang Haechan dulu. Jangan sampai bikin dia marah atau kita yang bakal kena akibatnya," kata Yuta seraya berdiri.

"Iya. Lo hati-hati di jalan," ujar Taeyong.

Yuta segera berlalu pergi keluar dorm setelah sebelumnya mengambil kunci mobil di laci.

"Tapi, ini beneran di antara kita belum ada yang ke kamar Haechan?" tanya Lucas memastikan lagi.

Para anggota mengangguk sebagai jawaban. Memang belum ada yang berani masuk ke kamar Donghyuck secara sembarangan, kalau tidak disuruh oleh pemuda itu sendiri.

"Baguslah. Berati kita aman karena emang gak ada yang nyentuh rokoknya atau ngebuang benda itu," kata Taeyong dengan helaan napas lega.

Tanpa mereka sadari. Anggota tertua sejak tadi tengah gelisah di tempat duduknya. Karena sebenarnya, Taeil 'lah yang membuang rokok milik Donghyuck ketika pemuda itu keluar dari kamar sang maknae Ilichil tadi pagi.

Semalam Donghyuck bercinta dengan Taeil. Ingat, kan?

Ini akan sangat bahaya jika pemuda itu sampai tahu kalau Taeil yang membuang benda tersebut.

Bukan tanpa alasan Taeil sampai berbuat demikian. Ia tidak suka saja Donghyuck terus merokok. Karena menurutnya rokok sangat tak baik untuk kesehatan. Namun, Taeil takut kalau harus melarang Donghyuck secara terang-terangan. Jadi, ia hanya bisa melakukannya secara bersembunyi.

.
.

"Ck!"

Donghyuck berdecak kesal kala melihat banyak sekali pesan dari Jeon Somi yang mengajaknya untuk kembali menjalin kasih.

"Kayanya gue harus ganti nomor," gumam pemuda itu seraya mematikan ponselnya.

Namun, sebelum benar-benar dimatikan, ada pesan dari Hyunjin yang menarik perhatiannya.

Dower: Pantat gue sakit ᕙ(⇀‸↼‶)ᕗ bahkan sampai gak bisa bangun :(

Donghyuck terkekeh kala membaca pesan yang dikirim oleh Hyunjin. Dia memutuskan untuk membalas pesan tersebut.

Lubang lo masih kangen penis gue tuh. Ntar malam gue ke sana lagi.

Begitulah balasan dari Donghyuck. Memang selalu frontal. Sudah menjadi ciri khas pemuda itu jika tidak sedang menjadi Lee Haechan.

Ting.

Hyunjin kembali memberi balasan. Kali ini disertai photo dirinya sendiri yang tak memakai pakaian sama sekali.

Dower: Tau aja~ mau sekarang juga boleh. Ayo, ke sini. Baby bakal layanin Daddy sampai puas~ eunghh~ 👉👈💋💦

"Sialan!" gumam Donghyuck. Hyunjin memang akan bar-bar kalau sudah menggodanya.

Donghyuck memutuskan untuk mematikan ponselnya saja. Daripada Hyunjin semakin parah. Kasihan kalau diladeni, anak itu ada jadwal sore nanti.

"Chan, mau makan?" tanya Renjun yang menghampiri Donghyuck ke dapur. Sementara anggota lain masih berada di ruang tamu.

Donghyuck menoleh, kemudian memberi smirk tipis pada pemuda Huang tersebut yang tengah berjalan mendekatinya.

"Kalau mau, aku masakin dulu. Tadi gak sekalian karena takut kamu gak suka sandwich," ucap Renjun.

"Iya, mau," sahut Donghyuck seraya menarik tangan Renjun hingga membuat pemuda itu tersentak dan terjatuh di pangkuan sang dominan. "Mau makan lo."

Donghyuck mencium bibir Renjun, memberi lumatan serta jilatan dengan sensual. Sementara pemuda itu yang awalnya terkejut, kini hanya bisa pasrah menerima segala perlakuan Donghyuck. Kedua tangannya mengalung di leher sang dominan.

Ciuman itu berakhir dengan bunyi kecupan cukup nyaring, bahkan mungkin bisa terdengar sampai ke ruang tamu.

"Kita pindah ke kamar. Lo layanin gue hari ini," ucap Donghyuck tanpa ingin dibantah.

Renjun mengangguk menurut, karena hanya itu yang bisa dia lakukan. Bahkan ketika Donghyuck menggedongnya, dan membawanya ke kamar dia
hanya diam.

Walaupun Renjun serta yang lain mencoba untuk menghindar dari sisi lain Lee Donghyuck, namun mereka akan tetap tidak bisa lari.

Para anggota menahan napas kala melihat Donghyuck berjalan ke lantai atas sembari menggendong Renjun di depan. Bridal syle.

Mereka tahu jika pemuda bertubuh kecil itu akan berada di bawah kendali Lee Donghyuck.

.
.
.
Tbc~

Hayhay~~

Duality(Haechandomharem)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant