Chapter 1

2.6K 201 2
                                    

*Drap Drap Drap

Kereta kuda bergerak melaju pada dataran rata

Suara hentakan kaki kuda serta rodanya yang berputar memenuhi lingkungan yang sepi.

Siluet dari jendela kereta mulai menunjukkan dua orang gadis selaku penumpang dari kereta tersebut.

Salah satunya tengah memandang ke luar jendela, sedangkan yang satunya tengah terlelap dalam tidurnya.

Semua berlangsung cukup tenang, hingga salah satu roda kereta kuda menginjak bebatuan besar yang membuat kereta oleng seketika.

Bdugh!

"Uwaa!! "

Kereta tetap melanjutkan perjalanan, sedangkan sosok gadis yang tertidur sontak terkejut dan langsung bangun dari tidurnya. "Aduh, kaget aku" Ucapnya sambil mengelus dadanya yang kaget.

Lawan bicaranya menatapnya. "Udah deket perbatasan Obelia, gerbangnya udah di depan, kamu jangan tidur lagi." Ucap gadis tersebut memperingatkan.

Sedangkan gadis yang baru tersadar itu mengerjabkan matanya berkali kali. "Hah? Kamu siapa? " Tanyanya bingung. Sesaat kemudian ia menerawang sekitar. "Ini pula ada dimana? " Tambahnya.

Lawan bicaranya mendengus. "Diana, jangan pasang tingkah deh, aku udah capek ngurusin kamu. " Ucapnya.

Sang gadis yang dipanggil Diana mengerinyit heran. "Diana? Siapa Diana?"

Ia menyapu pandangan ke sekitar. Mengingat sebelum ini dia begadang dan malah ketiduran karena membaca novel yang dipilihnya secara random di rental buku.

Dan sekarang dia malah terbangun di tempat aneh dengan orang asing?

Ia mendadak terselap, mulai mengira bahwa ini semua hanyalah mimpi, meski pada kenyataannya situasi itu terbilang nyata untuk gambaran mimpi.

Perhatiannya teralihkan, kala mereka memasuki sebuah area dengan gerbang tinggi menjulang yang terbuka lebar di sana.

Terlihat beberapa prajurit yang datang dan mengecek identitas pendatang dari luar.

Mereka mengetuk pintu, hingga dibukakan oleh sosok gadis yang tidak lain adalah Ballora, pendamping Diana.

"Kami datang dari Sioddona karena diundang ke pesta kerajaan. Kalian bisa mengeceknya, ini undangannya. "
Ballora angkat bicara, sambil menunjukkan sebuah gulungan dengan cap kerajaan tertera di sana.

Salah satu prajurit terkesiap. "Ah, rupanya Lady Diana, penari yang terkenal di kalangan bangsawan itu." Ia menatap sosok Diana, kemudian tersenyum. "Suatu kehormatan bisa berjumpa dengan anda sekalian, selamat datang di Obelia dan silahkan melanjutkan perjalanan." Ucapnya kemudian mengambil gestur hormat dan menutup pintu.

Kereta akhirnya selangkah memasuki gerbang kerajaan, di saat itulah Ballora mulai memandang kagum ke luar jendela. "Wah, ramai sekali. Sepertinya kita akan memasuki kawasan festival deh." Ucapnya semangat.

Kelap kelip lampu, stan stan yang dipasang sepanjang jalan, serta anak anak kecil yang berlarian ke sana kemari, ah rasanya nostalgia.

"Kelihatannya asik banget!! Aduh aku mau beli jajanan di sebelah sanaa. Uhh, sayang sekali kita diundang ke istana, coba saja bisa ikut festivalnya." Gerutunya.

Di sisi lain gadis yang dipanggil Diana itu masih mematung hebat di tempat. Ia ingat jelas prajurit tadi memanggilnya dengan sebutan 'Diana' serta menyebutkan perjalanan mereka dari Siodonna hingga sampai ke Obelia.

Who Made Me a Dancer [WMMAP X Reader]Where stories live. Discover now