Chapter 4

863 103 1
                                    


Harum


Aku memetik salah satu bunga yang ada di taman istana ini kemudian menghirupnya,


Pada kesempatan lain, aku merangkaikan kelopak bunga yang lain pada rambutku, aku sangat gabud.


Ini baru hari pertama dari empat belas hariku di istana sedangkan aku sudah sebosan ini.


Aku menghela napas, ini tamannya dekat sekali dengan istana ruby, aku sampai bisa melihat istananya dari sini.


Kalau sedekat ini, pantas saja athanasia bertemu claude waktu umur 9 tahun.


Tapi aku bosan sekali, apa aku buat list kegiatan saja ya?


Ballora juga sudah menghilang karena mengurus pakaianku untuk dipakai waktu ulang tahun claude nanti.


Ngomong ngomong tubuh diana ringan banget ya, rasanya enak untuk digerakin, pakaiannya juga tipis tipis jadi aku bebas untuk bergerak.


Panjat pohon boleh gak ya?


"P-Permisi"


Aku menoleh, kala mendengar ada seseorang yang menyapaku.


Saat itu aku mendapati seorang perempuan berpakaian pelayan dengan rambut coklat kastanye yang di jepit ke belakang.


Pipi gadis itu bersemu kala bicara denganku. Ucapannya pun jadi terbata bata. "M-Maaf mengganggu waktu anda."


Hihi lucu, kayak tupai.


Aku terkekeh geli. "Haha, tak apa. Apakah kamu pelayan di istana? Siapa namamu? " Tanyaku padanya.


Gadis itu terlihat bersemu, sepertinya agak kaget karena aku menuturkan pertanyaan beruntun.


"S-saya Lilian York, pelayan baru di istana raja!! " Jawabnya antusias.


Ah, Lilian york.


Satu satunya orang dalam Lovely princess yang mengatakan Athanasia tidak bersalah,


karena itu ia pun mati di tangan claude.


Walau lilian tau tentang peristiwa di istana ruby, dia tetap masuk istana dengan kemauannya sendiri dan menjadi orang tua bagi athanasia.


Alasannya adalah karena ibu kandung Athanasia, dia mendambakan diana yang memiliki jiwa bebas bagai burung.


Lilian juga salah satu karakter kesukaanku dalam novel sih.


Jadi ini dia ya..,


Cantik banget, imut banget dia malu malu gitu.


Aku tersenyum kikuk. "Hehe, aku diana, senang bertemu denganmu. "


Ia ikut tersenyum, sampai keluar tuing tuing bunga.


Ugh kawaiii


"Jadi ada apa? " Tanyaku padanya.


Ia tersentak, seakan baru teringat akan sesuatu. "Ah, maaf. Yang mulia menyuruh saya untuk memanggil anda"


Hah?




**

Ah, apa ini..


Dua kursi dan satu meja, dia mau adu panco ya?


"Kenapa menatapku begitu, kau tidak mau duduk? " Tanya claude.


"haha, tentu saja saya akan duduk" Balasku full senyum.


Apasih


Aku duduk canggung berhadapan dengannya. Tapi dia malah diem dieman tidak bicara dan malah memandangku dengan tatapan aneh.


Kenapa sih dia


Dia panggil juga buat apa ya? Padahal aku masih mau mengobrol sama Lilian.


Meja juga kosong melopong begini, hidangkan makanan kek.


"..., Hidangkan."


Mendadak para pelayan datang membawakan cake, puding, macaron dan beberapa makanan lain full meja.


Kya~
Tampilan yang indah inii!


Aduh bodo amat ama plan menghindari claude, selagi dikasih makan ya terobos aee


Wah kue yang itu aku belum pernah cobaa, bersinar banget!!


"Sepertinya kau lebih senang melihat kue itu dari pada aku. " ucapnya mendadak.


"Eh? Mana mungkin begitu haha" elakku.


Aduh, kepekaan super yang sangat tidak perlu.


Wait--


Tapi kok dia bisa tau aku mau makanan di meja? Jangan jangan dia bisa baca pikiran lagi.


Aduh jangan sampai deh, imagenya buruk banget dalam pikiranku.


Aku memakan lahap makanan yang dihidangkan ini, dengan sopan tentunya.


Aku menatapnya yang masih memandangku dan tidak makan.


Ya bagus juga sih, kamu jangan makan ya, biar aku yang habisin semua kuenya hehe.


Tapi jujur agak ngeri sih.


Aku harus kebal sama serangan tatapannya.


Hiks, ballora bawa pulang aku T-T







Tbc

Who Made Me a Dancer [WMMAP X Reader]Where stories live. Discover now