Chapter 2

1.2K 143 4
                                    

Dengan kaki terus berlari, Diana memikirkan sejuta skenario dalam benaknya.

'Pokoknya aku tidak boleh tertangkap Ballora. Aku harus jauh jauh dari Istana, apalagi ketemu orang yang memiliki mata biru permata karena yang pasti dia adalah keluarga kerajaan, terlebih yang namanya Claude!' Batinnya was was.

Diana berlari asal, menempuh arah random kiri dan kanan.

Ia terlalu fokus memperhatikan Ballora yang berlari mengejarnya dengan raut membunuh, hingga tidak menyadari adanya tangga dengan permukaan curam di belakangnya.

Set

Waktu seakan terhenti, tudungnya seketika terbang terbawa angin menampilkan rautnya yang terkejut kala merasakan tubuhnya yang tiba tiba hilang keseimbangan dan malah oleng ke belakang.

"U-Uwaaa!! "

Bak slow motion, Ballora yang melihat hal tersebut pun tersentak kaget. "DIANA!!"


**


Diana menutup mata, meratapi keadaan yang menimpanya, baru spawn ke isekai malah kena demage.

Tapi aneh,

Ia merasakan seseorang menangkapnya membuatnya tidak terjatuh menyentuh tanah.

"Eh?"

Ia membuka mata, menatap sosok yang menolongnya. Saat itulah, ia mendapati sosok laki laki berambut dan bermata hitam. "Apakah Lady baik baik saja? " Tanya sosok tersebut.

Diana mengerjabkan mata beberapa kali lantas mengangguk. "Ah ya, T-Terimakasih" Balasnya.

Sosok tersebut menurunkan Diana dan berucap. "Saya dari tadi telah memperhatikan Lady dan sepertinya lady tengah heboh berlarian kesana kemari. " Ucapnya.

Diana bersweat drop. "Begitukah? I-Iya sih saya tengah berupaya kabur dari seseorang." Balasnya sambil menggaruk tengkuk kikuk.

Diana agak ragu, sosok di depannya ini terlihat tampan dan gentleman. Apabila dilihat dari pakaiannya yang membahana, apakah-- bangsawan?

"DIANAA!! " Teriakan Ballora kembali terdengar, Diana seketika langsung tersentak.

Menatap Diana yang mulai panikan membuat sosok tersebut angkat suara. "Anda mungkin butuh bantuan untuk bersembunyi?" Tanyanya.

Diana mengerjabkan matanya. "Bolehkah? B-Bagaimana? " Tanyanya to the point.

Sosok tersebut mengangguk, lantas menjentikkan jarinya.

Ctak!

Benar saja, saat Ballora menuruni tangga ia hanya menoleh ke sana kemari. "Eh, bukankah tadi dia jatuh ke sini? Aduh anak itu kemana lagi sih" Gumamnya kesal.

Ia tidak dapat melihat keberadaan Diana yang padahal tengah berada di tempat itu.

Beberapa saat kemudian ia pergi mencari Diana ke arah lain.

Sedangkan Diana terkejut di tempat. Ia menoleh cepat seakan menuntut penjelasan. "B-Barusan itu, apakah sihir!? " Kagetnya.

Sosok tersebut mengidikkan bahu. "Entahlah.., mungkin itu hanya trik kecil." Jawabnya.

Ah, benar juga. Diana baru ingat bahwa sihir merupakan hal yang lazim dalam novel lovely princess.
Ia terlihat berpikir serius, menciptakan kekehan dari pria tersebut. "Haha, menarik." Ucapnya mendadak.

Diana sedikit tersadar dari lamunannya kala mendengar ucapan itu.

Pria itu meletakkan tangannya di dada seakan memasang gestur hormat. "Saya adalah Viscount Patterson-"

Who Made Me a Dancer [WMMAP X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang