Pagi tiba. Sasuke masih tertidur pulas bahkan saat banyak perawat dan dokter yang datang bergantian. Tapi saat cahaya matahari menyentuh wajahnya dari sela-sela tirai, ia membuka matanya dengan perlahan. Melihat sekelilingnya agak sedikit sulit, pandangannya rabun dan kepalanya begitu sakit hingga telinga nya berdengung.
Ia langsung teringat Naruto yang saat ini masih terkurung di kamarnya, ia mencoba untuk bangun. Sulit, apalagi dengan tangannya yang terluka parah karena ulahnya sendiri. Ia menarik semua selang dan alat-alat medis lain pada tubuhnya.
Tapi saat itu adalah jamnya suster untuk mengganti perban, lagi-lagi perawat yang sama, yang semalam teriak melihat Sasuke yang mengliar. Sasuke panik, dengan cepat langsung menutup mulut perawat itu. "sst..!" bisik Sasuke sembari melihat keluar dari sela-sela pintu.
"Sial, kemarin aku tanpa sadar menggunakan Pheromonesku pada Naruto. Kuharap Naruto baik-baik saja.." Ucap Sasuke dalam hati.
Saat perawat itu mulai tenangan, Sasuke melepas dekapannya dan mulai mengambil selimut yang ada di kasur untuk menutupi dirinya. Melihat kanan dan kirinya sudah aman, ia pergi keluar mengendap-endap untuk keluar dari rumah sakit.
"Bisa gawat kalau aku bertemu dengan Ibu, aku sudah melanggar janji soalnya. Terlebih lagi kemaren aku hilang kendali sampai tanpa sadar membawa ku kemari" Saat handak melangkah keluar dari rumah sakit tiba-tiba dari kejauhan seseorang datang dengan kesalnya. Orang-orang sampai melihat kearahnya.
"U.CHI.HA SA.SU.KE !!!" teriak Kushina.
"Si-sial..." dengan cepat Sasuke mencoba untuk berlari namun terlambat, seorang pria berambut kuning sudah menghalanginya duluan.
"Tidak semudah itu nak Sasuke.." Ucapnya dengan senyuman.
"Na-Naice catcheee, anata!" teriak Kushina.
"Di-dia.. bukankah dia Hokage ke empat?!" Ucap Sasuke dalam hati sembari melihat kembali kearah Minato yang masih berdiri di sebelahnya. Minato merangkul Sasuke yang membuatnya tersentak hebat. "Tak salah lagi, dia jelas Hokage ke empat. Tapi apa yang terjadi disini?"
"Tenang aja, Naruto baik-baik saja disana. Ada Obito yang mengurusnya... Kamu saat ini dirawat dulu, kondisimu akan memburuk nanti" Minato bilang dengan senyumnya.
Tapi Sasuke malah terlihat marah, itu sedikit membuat Minato terkejut. Sasuke mendorong Minato menjauh darinya.
"Terima kasih tapi aku baik-baik saja" ucap Sasuke tiba-tiba dengan nada serius, memotong kalimat Minato.
Minato dan Kushina yang baru datang setelah berlari kebingungan dengan tingkah Sasuke. Tapi Sasuke gak memperdulikan mereka, dengan bergegas ia berlari pergi meninggalkan mereka berdua.
"Tu-Tunggu, Sasuke..! "
"Dasar anak-anak... Apa dia separah itu? " keluh Minato.
"Hmm, aku khawatir, dia begitu gak stabil. Seakan ini pertama kalinya dia mencium bau Pheromones Naruto" Jelas Kushina.
"Maksudmu... Mereka berdua seperti masa muda mereka dulu yang hilang kendali? Yang sampai Sasuke harus amputasi tangan nya?" tanya Minato yang agak khawatir.
"Benar, makanya aku khawatir. Anata! tadi kenapa Sasuke di lepas? Kamu gak khawatir dengan kondisi anak mu dattebane?!" Kesal Kushina.
Tapi Minato hanya tertawa kecil di sela-sela senyum lebarnya.
"Tenang aja, aku pikir melepaskannya bukan ide yang buruk.." Jawab Minato. "Ekspresi itu...bagus. Gak salah aku merestui hubungan kalian...Tapi kalian masih anak-anak hilang kendali sekali dua kali bukanlah kegagalan, tandanya kalian sudah berani bertindak atas keinginan kalian sendiri" Lanjut Minato dalam hatinya saat mengingat ulang wajah Sasuke yang serius tadi setelah mendengar bahwa Naruto saat ini bersama dengan Obito.
Minato begitu tenang padahal ini masalah yang serius, Kushina tetap saja khawatir walau Minato mengatakan bahwa semua baik-baik saja.
"Apa kamu khawatir karena Sasuke adalah seorang anak Bintang? atau karena takut Naruto yang punya darah keluarga Namikaze dan Uzumaki? " Ucap Minato.
"Tentu saja dua-dua nya dattebasa..! Mereka pasangan yang unik dalam sisi negatif, Sasuke dan Itachi dari keluarga Uchiha itu seorang anak Bintang sedangkan Naruto dari keluarga yang gen nya memiliki masalah terhadap Pheromones" Jelas Kushina yang sedikit panik.
"Tenang sedikit Kushina. Jangan melihat Anak Bintang dari sisi negatif nya saja, memang benar Anak Bintang gak stabil baik mental dan fisik lalu dipertemukan dengan Naruto yang gak bisa mengkontrol Pheromones nya yang sangat manis itu. Benar-benar kombinasi yang aneh hahaha" Lanjut Minato yang berusaha menenangkan Kushina. Tapi Kushina hanya bisa terdiam, memikirkan perkataan Minato.
"Jangan lupakan kalau mereka bertemu jauh sebelum mengetahui identitas mereka. Status mereka sebagai Alpha dan Alpha, Anak Bintang dan Abnormal bukan lagi alasan mereka bersama. Kamu paham maksudku kan? " Ucap Minato dengan senyum nya yang lebar.
Kushina langsung tersentak setelah mendengar perkataan Minato, dengan cepat wajah kusut dan tegangnya menjadi lebih santai, senyum akhirnya terukir di wajah Kushina.
"Benar juga... Aku begitu khawatir dengan hubungan mereka sampai lupa kalau mereka bukan lagi anak kecil "
.
.
.Sasuke dengan tergesa-gesa masuk ke dalam rumah, mendobrak pintu cukup keras. Keringat bercucuran di tubuhnya setelah berlari jauh dari kota sebelah. Saat masuk Sasuke sudah melihat kalau ada sepatu seseorang di depan pintu, menandakan bahwa memang ada Obito saat ini bersama dengan Naruto.
Naruto yang menyadari bau Sasuke yang semakin tercium kuat langsung menengok cepat ke arah pintu.
Dan benar saja, Naruto duduk di sofa sembari menyantap minuman hangat yang buatkan oleh Obito. Wajahnya masih terlihat merah, tapi dirinya terlihat berantakan sekali, yang hanya menggunakan baju oversize milik Sasuke. Naruto menggunakan nya untuk menenangkan diri, ini semua saran Obito. Tapi Sasuke gak menyukainya, dia gak menyukai Obito berada di rumah ini.
"Sa-Sasuke.."
"Makasih sudah membantu, tapi sebaiknya kau pergi..." Sasuke bilang dengan nada bicara yang kurang sopan padahal Obito lebih tua darinya.
"Waduh sama-sama, tapi sayang banget kayaknya gak bisa deh... Kalau aku gak ada, aku khawatir kau akan melakukan sesuatu pada mantanku, apa aku salah untuk mengkhawatirkan kondisi mantanku yang berada di posisi menyedihkan seperti ini?" Jelas Obito sembari memperbaiki baju Naruto karena terlihat berantakan.
Sasuke melangkah mendekat pada Obito yang masih memasang wajah seperti mengejek nya, mata mereka sejajar, tidak, tinggi Sasuke lebih tinggi darinya. Pheromones mereka saling bertabrakan, Alpha Dominan yang bisa menggendalikan Pheromones kepada siapa dia inginkan. Dan nampaknya Sasuke gak main-main saat ini, dan Obito tau itu.
"Dasar bocah ingusan, gak sekali dua kali kamu membahayakan Naruto, ku pikir itu wajar karena menjadi wakil kapten tim introgasi adalah pekerjaan yang di sorot beberapa musuh. Tapi ini sedikit membuatku risih" Jelas Obito yang mulai kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUr NEwlY mErriEd LifE // Sasunaru
FanfictionSaat Sasuke berkelana, dia mendapatkan sebuah gulungan misterius yang memancarkan chakra Orochimaru. Namun dengan bodohnya Naruto mencoba untuk membuka segel gulungan tersebut, Naruto pun seketika menghilang. Saat terbangun di dunia yang lain ini Na...