"Bukan urusanmu. Sekarang aku ingin kau pergi... "
Tapi Sasuke gak ingin berkelahi dengan Obito saat ini, tujuannya hanya untuk memberi ruang pada Naruto yang berada dimasa Rut nya akibat kejadian semalam. Di tambah, suhu tubuhnya yang tak wajar Sasuke semakin khawatir pada tubuh Naruto.
Tapi Obito bersikukuh dengan pendapatnya bahwa kehadiran Sasuke saat ini tidak dibutuhkan sekarang dan berfikir bahwa Naruto butuh ruang untuk menjauh dari Sasuke yang mulai kembali gak stabil sama seperti saat ia muda dulu. Ia tak ini kejadian yang sama terulang kembali, bukan hanya Naruto yang terluka tapi Sasuke juga yang paling terkena dampak buruknya.
Sasuke tak bisa melawannya, benar semua ini salahnya. Harusnya dia memang gak menggunakan Pheromones nya sembarang terlebih lagi jadwal Rut Naruto tepat beberapa minggu lagi. Tak hanya bisa mengganggu pola hidup Naruto, hal ini juga berdampak buruk pada Sasuke.
Secara pribadi Sasuke gak peduli soal itu, dia bukan khawatir karena sisi Alpha Naruto, tapi dia khawatir dengan Naruto. Dan Naruto gak peduli sama sekali dengan pemikiran Sasuke yang 10 kali lebih jauh ke masa depan dari nya. Oleh sebab itu dia kesal, ia merasa tak di apresiasi perasaan yang jarang ia berikan pada seseorang ini, tidak, dia memang seperti itu. Tapi sejak malam panas nan bergairah itu, pandangan Sasuke pada Naruto sedikit berubah. Ia tak ingin berada diposisi itu lagi, karena mereka adalah teman dan Sasuke sangat yakin dengan Naruto yang hanya menganggapnya teman, sahabat nya ini.
Tapi perlakuan lebih kepada Naruto gak bisa ia tahan.
Yang jatuhnya, Naruto menganggap Sasuke menyebalkan sampai dibuatnya gak habis pikir kenapa Sasuke bersikap seperti ini.
Apa salah aku salah memperlakukan dia dengan lebih? bukan kah dia pasanganku? harusnya aku punya hak untuk nya. Semua hal yang ada di hidupnya ada didalam kendaliku, bukankah harusnya memang seperti itu?
Sasuke sangat ingin beragumen dengan Obito yang masih berdiri disamping Naruto yang sedang duduk menatapnya dengan tatapan kebingungan. Di lain sisi Obito masih memasang wajah kesal dengan perilaku Sasuke yang tak wajar yang bisa membahayakan Naruto ini.
Tapi Sasuke paham, dia yang salah saat ini jadi ia hanya menghela nafas sembari mengerutkan wajahnya.
"Baiklah, aku memang salah. Aku harusnya gak membiarkan Naruto mencium pheromones ku, aku hilang kendali semalam... " ucap Sasuke.
"Tapi aku gak menyesal, Naruto berhak tau bahwa dirinya milikku bukan milik siapapun... " lanjutnya.
Obito langsung memasang wajah kecut setelah mendengar perkataan Sasuke.
"Bo-bocah sialan.. maksudnya kamu sudah mengklaim dia jadi dia gak bisa mencium pheromones orang lain selain dirinya... "
Tapi Naruto yang tak tahu menahu hanya bisa mendengarkan percakapan Sasuke dan Obito yang cukup intens ini. Ia ingin bertanya apa yang sedang mereka bicarakan tapi tubuhnya begitu kelelahan, untuk membuka mulutnya saja ia kesulitan.
"Intinya aku bisa mengatur masalah disini, kalian tak perlu khawatir. Aku juga akan kembali bekerja saat semuanya membaik, apa segitu cukup untuk membuatmu pergi dari sini? "
Obito terdiam, ia memikirkan kemungkinan ini dan itu, rasa ingin bertengkar dengan Sasuke masih menggebu-gebu namun ia menahan diri saat melihat keadaan Naruto yang memang membutuhkan Sasuke dari pada dirinya, dan Sasuke menyadari itu.
Obito pun pergi meninggalkan sisi Naruto dan melangkah pergi ke pintu keluar. Saat tangannya ingin meraih gagang pintu ia terdiam lalu berbalik badan melihat Sasuke.
"Kau tau, hubungan kalian aneh, tak seperti orang kebanyakan. Kalian lebih dari sekedar pasangan. Hubungan kalian seperti keluarga, teman, sahabat, rival, musuh, bahkan kalian kadang seperti gak memiliki hubungan sama sekali" Jelas Obito sembari menatap langit langit rumah, membayangkan kelakukan Sasuke dan Naruto dari mereka kecil sampai sekarang mereka tumbuh dengan hubungan dengan ikatan yang aneh ini.
" Kau tau, aku sudah menganggapnya sebagai adik ku sendiri, aku gak bisa membiarkanya jatuh hati ke orang yang salah. Sasuke, aku sudah berkali-kali menanyakan hal ini bahkan saat hari pernikahan kalian tapi biar aku tanya sekali lagi. Apa aku bisa mempercayakan Naruto padamu? "
Sasuke tersentak, ia sedikit terkejut bahwa ternyata Obito menganggap Naruto sebagai adiknya. Selama ini ia berfikir bahwa Obito memang mantannya dan berasumsi bahwa ia masih berharap pada Naruto. Tapi nyatanya tidak, kasih sayangnya bukan sekedar seorang pacar namun lebih besar dan bermakna.
Dengan tatapan serius Sasuke mengangguk cepat, menjawab pertanyaan Obito. Obito mengangguk pelan, mengerti maksud dari Sasuke lalu pergi meninggalkan rumah.
Sasuke dengan cepat langsung membawa Naruto ke kamarnya, mrmbaringkannya dengan perlahan agar tidak mengganggu Naruto yang masih setengah tidur.
"Maaf.. "
***
Pagi tiba, Naruto terbangun perlahan membuka kedua matanya. Melihat kanan kiri ia hanya melihat Sasuke yang duduk di sisi kanan kasur sembari membaca sebuah buku ditangannya, terlihat beberapa buku juga di atas meja sampingnya, ditemani oleh secangkir kopi yang sudah tinggal setengah."Sasuke.. " ucap Naruto dengan nada suara kecil. Sasuke mendengarnya, ia menutup buku yang ia baca dan mulai mendekat kearah Naruto. Memeriksa msuhu badannya dan juga lehernya, kalau saja dia masih dalam masa rut nya tapi Sasuke yakin Naruto sudah stabil saat ini.
Naruto sedikit bingung tapi setelah mengingat kejadian tempo hari ia langsung memasang wajah kesal sembari membentak Sasuke.
"Woi Sasuke teme..!! maksudmu apa hah kejadian kemarin?! apa kamu tau sakitnya gimana? "
Tapi Sasuke tak menjawabnya, ia hanya terus membedah lemari untuk mencari baju bersih Naruto. Setelah menemukan baju baru ia langsung melemparnya kearah Naruto, dengan spontan Naruto menangkapnya.
"Kamu mandi dulu sana, bersihkan sisa-sisa pheromones yang menempel. Sisanya biar aku urus... " Ucap Sasuke, melirik kearah kasur Naruto yang kotor karena noda banyak hal. :)
"Si-sialan..! Kemarin itu sudah diluar batas, aku kira aku akan mati. Itu perasaan yang gak mau aku ulangi lagi dattebayo"
"Apa yang kamu pikirkan sebenarnya dattebayo, itu sangat berbahaya apa kamu tau?! " Lanjutnya, namun Sasuke hanya berdiam diri seakan dia tau bahwa ini memang kesalahannya melakukan sesuatu yang Naruto gak tau.
Dia pasti sangat syok dan panik, terlebih lagi Sasuke meninggalkannya sendirian semalaman. Sasuke gak terbayang seberapa takutnya Naruto semalam, ia benar-benar menyesal sudah menggunakan pheromones semaunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUr NEwlY mErriEd LifE // Sasunaru
FanfictionSaat Sasuke berkelana, dia mendapatkan sebuah gulungan misterius yang memancarkan chakra Orochimaru. Namun dengan bodohnya Naruto mencoba untuk membuka segel gulungan tersebut, Naruto pun seketika menghilang. Saat terbangun di dunia yang lain ini Na...