3. Angel Of Love

270 4 0
                                    

Hujan turun begitu deras di Kota Bandung, gadis berambut pendek dengan kaos putih tipis berlari menerobos guyuran air Tuhan. Dadanya yang cukup besar tercetak jelas, karena basah. Saat ia hendak menyeberang jalan, gadis itu melihat seekor kucing hitam berada di dalam kardus dan hendak terseret air menuju selokan.

Gadis itu berhenti berlari dan menolong kucing itu, ia menggendongnya dan membawa pulang. Saat sampai rumah, wanita paruh baya membukakan pintu.

"Tui? Cepat masuk, nanti kedinginan!" Titah wanita itu dan bergegas mengambil handuk untuk putri tunggalnya.

Tui, nama gadis berkulit sawo matang yang begitu eksotis. Tangannya masih menggendong kucing hitam yang sama kedinginannya.

"Ini kucing siapa?" tanya wanita itu.

Tui menjawab, "Aku menolongnya, Bu."

"Sudah, kamu segera mandi dan taruh kucingnya di kamar. Ibu sedikit alergi dengan bulu kucing."

Tui menurunkan kucing hitam di atas ranjangnya dengan handuk pemberian ibu, sementara ia berjalan ke dalam kamar mandi. Saat semua pakaiannya di lepas dan mulai membasuh tubuh, siluet pria terlihat dari luar pintu kamar mandi. Sontak Tui terkejut, ia langsung memakai jubah mandinya dan segera membuka pintu. Namun, nihil, tidak ada orang di dalam kamarnya kecuali kucing hitam yang sedang meringkuk kedinginan.

Tui melihat sekeliling, tidak ada yang janggal. Akhirnya ia melepas jubah mandi dan mencari piama. Tui memakai pakaian di depan kucing hitam yang terus memperhatikannya.

Setelah itu, Tui turun ke bawah untuk mengambil makanan untuknya dan kucing hitam, "Kamu lucu yah, aku kasih nama Jan. Karena aku menemukanmu saat huJAN."

Tui mematikan lampu dan bersiap untuk tidur bersama kucing hitamnya. Namun, saat tengah malam Tui melihat pria tampan dengan sayap hitam tengah menjilati puting payudaranya yang sudah menegang.

Tui terkejut, ia ingin menjerit, tapi pria itu membungkam mulutnya dengan ciuman. Tui terbuai dengan pesona sang pria. Bulu-bulu lembut mengurungnya.

Pria itu lihai dalam mengecap dan menghitung setiap gigi dalam mulut Tui. Tui mendesah nikmat, saat payudaranya diremas oleh pria yang tampa busana. Tui tidak bisa mengendalikan tubuhnya, ia ingin terus-menerus disentuh oleh pria itu.

Tui membusungkan dadanya, seolah menantang pria asing yang secara tiba-tiba berada di depannya. Tui semakin liar, tubuh bergerak ke atas dan bawah. Menggesekkan benda besar yang menusuk pahanya.

"Aaah, siapa kamu?" tanya Tui sembari menggigit leher pria itu.

Pria itu berbisik, "Aku Jan, terima kasih telah menolongku."

Tui tidak ingat, jika Jan adalah nama kucingnya. Tui hanya bisa mendesah dan menikmati tangan kekar yang memilin putihnya.

Baca kelanjutannya di Karyakarsa dengan harga 4k + bonus

Username Karyakarsa Leandrohector

Short Story RomanceWhere stories live. Discover now