4. My Coach?

284 3 0
                                    

Mataku tertuju pada pria tinggi yang tengah bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek renang. Dia Arion, pelatih renang yang baru menggantikan Pak Arthur yang fokus mengikuti olimpiade renang.

“Ayo pemanasan semua!” suaranya begitu seksi ditelingaku.

Sial, melihatnya mampu membuat otak mesumku kumat. Aku pun bangkit dan berjalan menuju barisan. Semua orang terlihat biasa saja, fokus dengan pemanasan. Namun, otakku sulit dikendalikan. Aku ingin menerkam pria itu di atas ranjang.

“Anya, tes renang pertama.”

Sudah aku duga, namaku dipanggil pertama. Aku berjalan mendekatinya, fokus menatap mata hitam itu. Hingga tanpa sadar, tersandung kaki salah satu temanku dan aku terjatuh ke depan. Tubuhku menabrak Arion, aku memegang lehernya agar tidak jatuh. Karena lantai cukup licin, aku dan Pak Arion terjatuh bersama ke dalam kolam tujuh meter.

Pak Arion memeluk pinggangku. Entah keberanian dari mana, aku mencium sekilas bibir Pak Arion dan berusaha melepaskan diri. Aku berenang mendekati tangga, sahabatku langsung membantu.

“Anya kamu baik-baik aja?” tanya mereka dengan panik.

“Gak apa-apa kok, cuman aku agak pusing.”

Pak Arion keluar dari kolam, “Karena kertas presensinya basah, saya mengetes berdasarkan barisan. Anya bisa istirahat dulu dipinggir kolam dan perhatikan teman-teman yang lain.”

Aku hanya menganggukkan kepala dengan malu.

Semua yang sudah melakukan tes diperbolehkan pulang, kebanyakan temanku pulang duluan, karena hari semakin gelap. Aku masih duduk di tepi kolam, menunggu giliran. Setelah semua beres, aku berjalan ke tepi kolam renang, berniat melakukan tes.

“Kamu belum pulang?” tanyanya dengan raut wajah heran.

Aku menatapnya bingung, “Aku belum di tes, Pak.”

“Kamu lagi sakit, Minggu depan di tes lagi sama Pak Arthur, yah,” ucapnya dengan nada memerintah.

Aku menggeleng kepala, “Gak mau.”

Arion menatap manik hitamku, “Kenapa?”

Semua kata-kata, lenyap dari otakku, tidak ada kalimat yang bisa aku lontarkan.

“Emmm, anu itu.”

“Kenapa Anya?” tanyanya, dia semakin dekat.

Lambat laun, aku mundur sampai ke tembok. Tidak ada jalan lagi untuk menghindar. Pak Arion mengurung tubuhku, tangannya mengangkat daguku.

“Kenapa, Anya?” kali ini suara serak itu penuh tekanan.

“Gak jadi Pak, Anya lupa mau ngomong apaan,” ucapku dan berusaha mendorong Arion.

Arion menatapku dari atas sampai ke bawah, ah sial tatapannya berhenti ke dua gunung besar yang terpampang di hadapannya. Hari ini tes dadakan dan aku lupa tidak membawa baju renang, maka aku hanya menggunakan bra dan celana dalam berwarna merah.

“Pak, Anya boleh pulang sekarang?” tanyaku dengan gugup.

Arion tersenyum, “Bukannya kita akan melakukan tes renang?”

Arion menarikku ke kolam renang 9 meter, aku ketakutan. Kolamnya begitu dalam, aku tidak bisa menyentuh dasar dan leherku hampir tenggelam.

“Pak, Anya gak bisa merenang di kolam ini,” ujarku dengan jujur.

Arion terkekeh, “Tenang, Anya.”

Aku memegang bahunya dengan takut, Arion memeluk  punggungku. Tangannya sangat panas dan memberikan sensasi berbeda. Belum lagi, sesuatu terasa menusuk-nusuk di bawah sana.

“Anya takut,” ucapku kepada Arion yang mulai bergerak menuju tengah kolam.

Tangan Arion yang awalnya memeluk punggung mulai turun ke pantatku, meremasnya cukup kencang, hingga tanpa sadar aku mendesah.

Arion terkekeh, “Anak pintar.”

Tidak sampai di situ, tangan Arion kembali berulah, kini tangan kiri yang dengan sengaja melepas pengait bra. Payudara besarku langsung mencuat keluar.

“Bapak, apa-apaan sih?” tanyaku dengan polos, sebenarnya aku sudah mengincar Arion sedari tadi.

Arion menatap takjub bola besar yang berada di depannya, “Saya mau mengetes kamu.”

Aku cemberut, “Mana ada tes kaya gini, Pak.”

“Ada kok, namanya tes keperawanan.”

Arion bergerak menuju pojok kolam renang yang sedikit gelap, “Masa sih, Pak?” tanyaku.

Arion menatap payudaraku dengan lapar, ia mendudukkan tubuhku ke tepian. Aku tetap berakting sebagai gadis polos, sengaja bergerak ke kanan dan kiri untuk memancing gairah Arion.

“Ckck, anak nakal.”

BACA KELANJUTANNYA DI KARYAKARSA DENGAN HARGA 3K. LINK DI PROFIL.

Short Story RomanceWhere stories live. Discover now