Senin

1.1K 64 9
                                    

Jam weaker berbunyi nyaring, Gadis berambut panjang itu menggeliat dari tidurnya. Senin, kenapa diciptakan hari senin sih, menyebalkan!. Gadis itu berjalan menuju kamar mandi dan bersiap untuk sekolah. Jam masih menunjukkan pukul 06.00 pagi tapi gadis itu sudah rapih menggunakan seragam dan rambutnya yang ia ikat bagian atasnya saja, ia turun dari kamarnya dan membantu sang Bunda menyiapkan sarapan pagi.

"Pagi bundaku tercinta muach." Ucap gadis itu mengecup pipi sang bunda.

"Pagi sayangku." Ucap sang bunda tersenyum.

"Sarapan apa kita pagi ini?" Tanya gadis itu.

"Eum nasi goreng, telur mata sapi gimana oke ketua osis?" Tanya sang bunda, tersenyum.

"Okee banget ibu negara." Ucap gadis itu sambil tersenyum lebar ke arah bundanya.

"Ayah sama adek belum bangun bund?" Tanya gadis itu.

"Bel.."

"Ayah disini kak." Ucap sang ayah yang sudah berdiri didekat dapur.

"Ayah! Selamat pagii." Ucap si gadis itu sambil memeluk ayahnya.

"Pagi kak, tidurmu nyenyak?" Tanya ayah.

"Nyenyak sekali."

"Bagus kalau gitu." Ucap ayah.

Tak lama sarapan sudah siap, sedang dihidangkan oleh sang bunda, si kakak juga udah duduk dikursi meja makan.

"Yoo epribadeh good morning." Ucap anak lelaki berseragam SMP turun dari tangga.

"So inggris." Nyinyir si kakak.

"Apaan si kak, ganggu aja!" Ucap si adek.

"Cih, nggak jelas." Ucap si kakak yang memandang adeknya yang duduk dihadapannya.

Si adek yang mau menjawab cibiran kakaknya malah harus disumpal sesendok nasi goreng oleh ayahnya.

"Udah dek sarapan, terlambat tau rasa kamu." Ucap ayah.

Si adek cemberut dan kakaknya malah ketawa liat muka adeknya.

"Udah-udah nanti kalian terlambat lho." Ucap sang bunda yang duduk disebelah anak sulungnya.

Mereka sarapan dengan sesekali diselingi pertanyaan dari ayah mereka.

Jam sudah setengah 7 waktunya berangkat, kakak sama adek dianter sama ayahnya kebetulan pak supir yang biasa ngenterin mereka lagi pulang kampung, ibunya sakit katanya. Jadi ya ayah yang ngantetin dua bocil itu.

"Hati-hati dijalan ya." Ucap sang bunda yang mengantar anak dan suaminya pergi.

"Siap bundaa." Ucap suami dan anak-anaknya.

Mereka pergi dan rumah jadi sepi, huh bunda sendirian.

Ayah dan kedua bocilnya itu sedang dalam perjalanan menuju sekolah si adek. Si kakak yang duduk disamping ayahnya sedang serius membaca bukunya dan si adek yang duduk dibelakang dengan jailnya malah tarik-tarik rambut kakaknya.

"Ih bisa diem nggak si kamu! Sakit rambut kakak tau!" Ucap si kakak emosi.

"Dih rambut bau aja di.."

"Apa?! Rambut kamu tuh yang bau, nggak dikeramas satu minggu, jorok!" Ucap si kakak ngegas.

"Biarpun gitu banyak cewek yang mau sama aku, emangnya kakak. Selalu nutup hati setelah kak.." ups si adek salah bicara, nggak seharusnya dia nyinggung masalah kakaknya.

Si kakak mendadak diem, dia tutup bukunya dan natep jalanan lewat jendela mobilnya.

Si adek gigit bibir bawahnya pelan, dapet tatepan tajam dari ayahnya lewat kaca spion depan.

Ketos galak vs Kapten Basket nyebelin (Kookmin GS)Where stories live. Discover now