Pulang

469 44 6
                                    

Bel pulang sudah berbunyi, Queen, Anin dam Sheva membereskan alat tulis mereka dan dimasukan kedalam tas mereka, bersiap untuk pulang.

"Nggak rapat kan Queen?" Tanya Anin.

Queen menggelengkan kepalanya.

"Alhamdulilah ya Allah, hamba terbebas dari rapat yang sangat membosankan itu, makasih bu ketos-makasih bu ketos." Ucap Sheva dramatis, dia sampai cium-cium punggung tangannya Queen. Queennya? Dia diem aja, males nanggepin ocehan Sheva.

"Temen lo Queen?" Tanya Anin, sungguh dia jengah sekali melihat kelakuan Sheva.

"Bukan, nggak tau dia dari mana." Ucap Queen datar.

Sheva langsung melepaskan tangannya dan menatap Queen dan Anin memelas.

"Huh! Menyebalkan! Tega sekali padaku, padahal aku selalu ada untuk kalian." Nah kan drama lagi.

"Becanda elah, baperan amat si lo." Ucap Anin.

"Huh! Pokoknya kita kemusuhan." Ucap Sheva.

"Dih! Ya udah awas lo curhat ini itu sama kita." Ucap Anin.

"Hehehe bercanda bestie ulululu jangan terlalu serius lah." Ucap Sheva cengengesan.

Queen menggelengkan kepalanya mendengar percakapan itu.

"Sayang." Nah si 2 bucin sudah bertemu, siapa lagi kalau bukan Bima sama Sheva.

Dia dateng sama Iqbal dan Raja, mau latihan basket mereka.

"Eh sayang, kamu udah mau pulang ya?" Tanya Bima dan Sheva mengangguk.

"Maaf ya aku nggak bisa nganterin kamu pulang." Ucap Bima lesu.

"Eh nggak papa kok, kamu latian aja. Aku juga dijemput sama papah jadi santai aja sayangku." Ucap Sheva.

"Ya udah hati-hati ya."

"Kamu juga semangat latihannya."

Bima mengangguk dan pamit buat latihan.

"Nanti malem bales chat gue." Ucap Iqbal pada Anin.

Anin mengangguk saja, padahal dia itu udah kesel banget sama Iqbal, mereka tuh udah lama deket, si Iqbal juga udah ngode-ngode dan ditanggepin sama Anin kode itu tapi hubungan mereka masih ngegantung kaya jemuran kalau abis dicuci.

"Eh daripada lo jomblo ya Queen alangkah lebih baiknya lo sama Raja aja, gimana?" Tanya Sheva menaik turunkan alisnya.

"Gila lo!" Ucap Queen, dia tuh paling males kalau udah menyangkut soal pasangan karna dihati Queen tuh masih ada 'dia' nggak mungkin dia lupain sosok 'dia' begitu aja.

"Ck! Apa salahnya coba kan? Iya kan Ja?" Nah si Sheva malah nanya sama si Raja, ya ditetap datar lah ama tuh cowo.

"Udah ya, gue udah ditunggu ayah didepan, bye." Ucap Queen lalu pergi dari sana, sedikit berlari karna udah capek banget, pengen rebahan dia.

Sheva, Anin, Iqbal, Bima dan Raja yang liat melongo, Queen tuh selalu ngehindar kalau ditanya soal pasangan dan sampai sekarang 2 orang sahabat Queen itu nggak tau alesannya dan lagi sosok 'dia' aja nggak pernah diceritain sama Queen, nggak mau orang lain tau kali.

Saat ini Queen udah ada didalem mobil, dia duduk diem sambil liatin luar jendela mobil.

"Masih marah soal ucapan adek tadi pagi kak?" Tanya ayah.

Queen menggeleng.

"Adek cuman kamu mau bangkit, ayah tau 'dia' selalu jadi yang spesial dihati kakak, tapi ayah kira ucapan adek tadi pagi bener sayang, kakak nggak seharusnya nutup hati kakak buat orang lain, coba buka hati kakak sedikit, itu akan buat kakak lebih tenang karna kakak punya penyemangat selain 'dia' kak." Ucap ayah lembut.

Ketos galak vs Kapten Basket nyebelin (Kookmin GS)Where stories live. Discover now