Chapter 11

920 248 17
                                    

Akhirnya, setelah sekian abad, votenya lebih dari 10 juga 😅

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhirnya, setelah sekian abad, votenya lebih dari 10 juga 😅


☝ Ada 31 orang yg baca & 11 orang yg vote. Sepertinya permintaan kecilku ini agak sulit untuk beberapa orang ya? But, it's okay. Aku sangat berterima kasih buat kalian yg udah luangin waktu 1 detik kalian untuk tekan bintang di bawah 🤗

 Aku sangat berterima kasih buat kalian yg udah luangin waktu 1 detik kalian untuk tekan bintang di bawah 🤗

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🔸🔸🔸🍁🍁🌸🦋💖🦋🌸🍁🍁🔸🔸🔸

Aku Akan Mengasilkan Banyak Uang

***

Saat ayam berkokok, Lei Tia adalah yang pertama membuka mata. Cahaya redup dan angin di luar menerobos masuk melalui celah-celah di gubuk jerami. Dia segera sadar dan menundukkan kepalanya untuk melihat benda hangat di pelukannya.

Pemuda yang meringkuk di pelukannya sedang tidur nyenyak. Di tengah malam, pemuda ini kedinginan dan tanpa sadar meringkuk di sampingnya, kepalanya terselip di bawah ketiak kanannya.

Lei Tia menarik lengannya dengan hati-hati, kemudian memasukkan bocah itu ke dalam selimut. Dia berpakaian dengan tenang, pergi ke halaman untuk mencuci wajahnya dengan air sumur yang dingin, lalu kembali ke gubuk jerami untuk mengemasi buruan serta busurnya dan berangkat di bawah cahaya redup fajar.

Desa ini jauh dari kota. Mereka harus melintasi gunung jika ingin pergi ke kota dan itu membutuhkan waktu lebih dari satu jam dengan berjalan kaki. Jika dia berangkat lebih awal, dia bisa tiba di pembukaan pasar. Pada saat itu, itu akan menjadi waktu yang paling ramai. Orang-orang yang bertugas untuk berbelanja dari keluarga kaya semuanya memilih untuk keluar pada saat itu, sehingga dia bisa menjual buruannya lebih cepat.

Tidak terlalu jauh, beberapa orang dari desa yang sama datang dari arah lain, mereka juga akan pergi ke pasar. Masing-masing dari mereka membawa beban di pundaknya dan bahkan ada yang sampai membengkokkan tongkat pembawa.

"Saudara Tia." Salah satunya adalah Zhang Dashuan.

"Saudara Zhang." Lei Tia menyapanya tanpa berkata apa-apa lagi.

[BL] Transmigration: To Be His ManWhere stories live. Discover now