Chapter 14

892 165 15
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🔸🔸🔸🍁🍁🌸🦋💖🦋🌸🍁🍁🔸🔸🔸

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🔸🔸🔸🍁🍁🌸🦋💖🦋🌸🍁🍁🔸🔸🔸

Menyewa Rumah

***

Qin Mian khawatir, "Kamu bisa membangun gubuk jerami dalam satu hari?"

Lei Tia menjawab, "Panen musim gugur sebentar lagi, kita akan menyewa rumah dulu."

Qin Mian menepuk dahinya, "Aku lupa tentang panen musim gugur."

Meskipun mereka hanya ada dua orang, mereka harus membangun setidaknya dua kamar dan itu bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dalam satu atau dua hari. Kayu dan jerami yang dibutuhkan untuk membangun rumah harus dipersiapkan.

Dan itu tidak bisa diselesaikan hanya dengan dua orang, mereka harus mempekerjakan seseorang untuk membantu dan menyiapkan semua bahan yang dibutuhkan serta mentraktir mereka makan. Semua ini membutuhkan waktu.

Ketika panen musim gugur tiba, semua orang akan sibuk dan mereka tidak akan bisa menemukan tenaga kerja untuk membantu mereka. Jadi, soal membangun rumah hanya bisa ditunda untuk sementara waktu.

"Bisakah kita menyewa rumah?" Qin Mian khawatir, Lei Tia tidak suka berbicara dan sudah lama tidak berada di desa, hubungannya dengan penduduk desa hanya bisa dianggap biasa-biasa saja.

Lei Tia mengangguk, mengisyaratkan Qin Mian untuk mengikuti.

Keadaan desa pada siang hari seakan terbangun dari tidur, sangat hidup. Itu ramai dengan kebisingan dan kegembiraan. Ayam-ayam di halaman bertelur dan berkokok memanggil pemiliknya untuk meminta makan, sekawanan bebek gemuk mengoceh dan berenang di dalam kolam.

Dan di rumah-rumah penduduk desa, terkadang terdengar suara keras orang dewasa memarahi anak nakal dan bayi menangis keras ketika terbangun.

Di kejauhan, gembala sapi berteriak kepada sapi-sapinya untuk segera bergerak. Di puncak pepohonan, burung-burung berkicau dengan semangat. Tidak diketahui apa yang mereka bicarakan.

Beberapa penduduk desa sedang mengobrol di bawah pohon, sesekali tertawa terbahak-bahak. Ketika Qin Mian dan Lei Tia berjalan mendekat, suara dan tawa mereka berhenti. Penduduk desa memandang mereka dengan ekspresi yang rumit, tetapi ketika mata mereka bertemu, mereka segera membuang muka dan suasana menjadi hening.

[BL] Transmigration: To Be His ManWhere stories live. Discover now