Chapter 54

535 89 13
                                    

🔸🔸🔸🍁🍁🌸🦋💖🦋🌸🍁🍁🔸🔸🔸

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🔸🔸🔸🍁🍁🌸🦋💖🦋🌸🍁🍁🔸🔸🔸

Jika Mereka Tidak Memanfaatkan Situasi, Mereka Akan Mati

***

"Baiklah," kata Lei Xiangren, "Setelah membeli semuanya, kita akan bertemu di pintu masuk kota."

Nyonya Zhao dan Nyonya Qian saling berbisik di belakang gerobak.

"Adik Ipar Ketiga." Nyonya Zhao menyentuh lengan Nyonya Qian dan berbisik, "Kakak Ipar Tertua memberi kita ide yang bagus kali ini. Aku berani mengatakan bahwa kita bisa menghasilkan banyak uang dengan menjual sup. Tapi sayang sekali kita harus memberikan semua uangnya kepada Ibu."

Mengingat kembali kejadian di pagi hari ketika Nyonya Du menghitung uang satu per satu untuk membeli kayu bakar dan bahan-bahan sebelum menyerahkannya kepada Lei Xiangren.

Nyonya Qian merasa tidak nyaman. Dia tahu bahwa Nyonya Zhao ingin menghasutnya untuk mengungkit masalah tentang berpisah keluarga terlebih dahulu, tetapi dia tidak begitu menghiraukan Nyonya Zhao dan hanya mengucapkan 'hmm' tanpa mengatakan apa-apa lagi.

Melihat bahwa Nyonya Qian tidak terhasut, Nyonya Zhao tidak punya pilihan selain berkata, "Alangkah baiknya jika kita juga bisa berpisah dari keluarga utama."

Nyonya Qian dengan sengaja bertanya, "Siapa yang kamu maksud dengan 'kita'?"

Nyonya Zhao tergagap. Sebenarnya, dia masih berkonflik. Dia ingin berpisah, tetapi dia juga tidak ingin. Jika berpisah, dia bisa mengendalikan uang keluarganya sendiri, tetapi dia tidak senang ketika memikirkan jika keluarganya berpisah, mereka juga harus berpisah dari Lei Xiangzhi. Masa depan Lei Xiangzhi tidak terbatas, dia enggan berpisah dengan pohon besar ini. Lebih baik jika Adik Ketiga dan Adik Keempat berpisah dari keluarga utama dan Nyonya Du memberinya hak untuk mengatur keluarga. Wanita tua itu terlalu abnormal untuk masih mengendalikan putra-putranya di usia tua itu. Ketika Nona Wei bergabung dengan keluarga, mari kita lihat apakah wanita tua itu masih bisa bertindak begitu arogan...

Semakin Nyonya Zhao memikirkannya, dia semakin tenggelam dalam pikirannya dan matanya tampak kosong.

Nyonya Qian memutar matanya, kemudian bersandar pada lututnya untuk memejamkan mata sebentar.

Ketika mereka tiba di kota, matahari baru saja muncul dan bayang-bayang semakin panjang di bawah sinar matahari.

Gerobak sapi berhenti di depan toko. Lei Tia mengambil sayuran yang baru saja dibelinya dan membiarkan Lei Xiangli membawa gerobak sapi itu.

Chen Si, koki barbekyu, datang lebih awal. Dia sedang berjongkong disamping pintu toko sambil sarapan dengan dua roti kukus.

"Selamat pagi, Bos Besar, Bos Kecil."

Qin Mian mengangguk padanya, "Pagi."

"Kakak Tertua, jangan khawatir. Aku akan membeli pakan ternak. Aku tidak akan membiarkan sapi ini kelaparan." Lei Xiangli berkata.

[BL] Transmigration: To Be His ManWhere stories live. Discover now