Penghuni baru

234 110 218
                                    

"Kamu yakin mau masuk di kelas A?" tanya kepala sekolah pada gadis cantik nan imut, yang kini tengah menggandeng tas sekolahnya.

"Iya pak."

"Kamu akan susah bersaing di sana," singgung pak kepala sekolah.

Gadis itu langsung menyunggingkan senyum manisnya, padahal sedang menerima hinaan. "Saya bukan orang bodoh kok, pak."

Pak kepala sekolah dengan perut buncit dan kumis tebal itu, menatapnya dengan tatapan meremehkan dirinya.

"Terserah kamu, penting saya sudah mengingatkan."

Malas menggubris ucapan pak kepala sekolah gadis itu langsung berbalik dan pergi sambil mengatakan. "Perkenalkan pak. Saya Katharina Maheswari, anak dari donatur tetap di sekolah ini," ketusnya. Mungkin pak kepala sekolah sedang kejang-kejang hari ini.

Katharina pun berjalan di koridor sekolah menuju kelas 12-A, di mana kelas itu adalah kelas paling populer. Orang-orang menjulukinya sebagai kelas neraka, karena penghuninya adalah orang keluarga istimewa sekaligus pintar dan berbakat.

Ketika Katharina membuka pintu kelas, ternyata di sana sang guru telah menanti kedatangannya. Sedangkan teman-teman sekelasnya tidak tahu bahwa mereka kedatangan penghuni baru.

"Silakan masuk, Nak."

Katharina pun masuk sambil tersenyum. Ada perasaan gugup yang bersarang di hatinya. Apa mungkin dia sanggup di kelas ini? Sedangkan dirinya tak berbakat sama sekali, hanya mengandalkan kekuatan dan koneksi ayahnya saja.

"Baiklah anak-anak. Hari ini kita kedatangan murid baru," ujarnya sambil mempersilakan Katharina. "Perkenalkan dirimu."

"Baik Bu."

Katharina mengedarkan pandangannya ke segala arah. Dia menyadari ternyata banyak tatapan kebencian terhadapnya. Siapa yang tidak benci jika kedatangan penghuni baru yang berati siksaan akan bertambah banyak.

"Buset! Baru aja masuk udah di respon seperti ini," batin Katharina tak percaya.

"Saya Katharina Maheswari," ucapnya singkat dan segara mengambil tempat duduk walaupun belum ada perintah. Sedang gurunya hanya bisa menggeleng kepala.

Katharina duduk di samping pria berkacamata dengan pakaian yang sangat rapi. Baju isi dalam istilahnya. Dia memberikan senyum khasnya pada pria itu, kemudian fokus sama penjelasan guru di depan.

"Yeh, lagi-lagi bertambah penghuni neraka," cibir seorang gadis dengan gaya ala anak jablay alias anak genk. Bibir merah hitam ciri khasnya.

***
Jam istirahat pun berlangsung. Para siswa dengan sangat gembira keluar dari kelas kecuali kelas 12-A yang keluarnya pasti dengan wajah yang suram, tapi kali ini di kelas itu hanya ada satu siswa yang keluarnya masih normal seperti siswa lainnya.

Siapa lagi kalau bukan Katharina, gadis cantik yang ceria. Imut dan agresif. Kini terdampar di neraka jahanam? Sungguh miris.

Saat ini Katharina tengah makan siang di kantin seorang diri, karena hari ini dia belum mendapat teman sama sekali.

"Eh ini to, penghuni baru?" ucap tiga sekawan.

Katharina menautkan alisnya. "Siapa mereka sih? Hama sekolah?"

Dia pun tak menjawab dan malah melanjutkan suapan di mulutnya. Namun tiba-tiba air dingin mengguyur di atas kepalanya. Sontak Katharina mendongak.

Tiga sekawan itu pun tertawa puas, sedangkan siswa di sekitar hanya bisa menyaksikan dengan menutup telinga.

Hal ini memang sering terjadi pada murid baru, apalagi itu adalah murid yang masuk pada kelas populer.

Akan tetapi semua terkejut ketika melihat Katharina tidak menangis seperti korban sebelumnya, dia hanya tersenyum dengan imut dan masih melanjutkan makannya.

Rasi Cinta Prisma 6 [Novelet]-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang