I'M OKE

46. Awal permasalahan

Tes
Tes
Tes
Apa ada yang kangen Rendy disini?

Happy Reading guys

***

Sekarang di ruangan hanya ada Aldy dan Rendy yang seperti nya sangat kelelahan terlihat dari tatapan nya yang sayu.

"Pa, aku kangen mama."

"Rendy mau ketemu mama?" Rendy mengangguk, jujur Rendy sangat merindukan Dira.

Rendy ingin memeluk Dira dan berbagi pengalaman dengan mamanya itu.

"Cepat membaik biar bisa pulang ketemu mama."

"Papa mau kemana?" Rendy yang melihat Aldy bangun dari kursi jelas panik melihat nya, apakah papanya akan meniggalkan ia sendirian lagi disini?

Bahkan Rendy sampai mencengkram lengan Aldy.

"Papa hanya ke kamar mandi, sebentar."

"Nanti kesini lagi kan?"

"Iya dong, kamu nggak lihat kamar mandi nya ada di ruangan kamu sendiri?" Rendy menganggu dan melepaskan cengkraman tangannya.

"Jangan tinggalin aku sendiri." Aldy mengangguk.

"Papa cuma sebentar ke kamar mandi, kamu tenang aja."Rendy kembali mengangguk, membiarkan pria itu menghilang dibalik pintu kamar mandi.

Tak sampai 5 menit Aldy sudah keluar dari kamar mandi.

"Sekarang Kamu tidur aja, papa temani."

"Aku nggak ngantuk." Aldy jelas tau Rendy sedang berbohong, mata anaknya itu sudah sangat memerah dan sesekali menguap.

Entah apa yang membuat Rendy tidak ingin mengistirahatkan tubuhnya, padahal anak itu harus banyak istirahat agar keadaan nya cepat pulih.

Tangan Aldy bergerak mengusap surai hitam anaknya yang tidak selebat dulu, kanker itu sudah mengambil banyak hal pada tubuh anaknya.

Tangannya tak henti mengusap surai Rendy agar anaknya itu dapat tertidur. Terbukti dengan Rendy yang sudah mulai terbuai dengan usapan lembut tangannya.

Aku nggak mau tidur dan membuat momen ini cepat berakhir, pa.

Tapi percuma rasa kantuk itu sekarang sudah sepenuhnya menguasainya, Rendy tidak sanggup lagi jika harus membuka matanya. Perlahan manik indahnya itu tertutup dan mulai menjelajahi alam mimpi.

"Cepat sembuh dan kita mulai semuanya dari awal lagi."

"Maaf papa egois."

***

Disini sekarang Aldy berada, kantin rumah sakit meninggalkan anaknya di ruangan seorang diri. Ia sudah meminta salah satu suster untuk memantau anaknya di sana.

Bukan tanpa alasan dirinya berada disini sekarang, karena Kevin - teman anaknya itu mengajak Aldy untuk berbicara. Ia tak tau apa yang ingin kevin bicarakan padanya. Teman anaknya itu bilang ini adalah hal penting yang harus ia ketahui.

"Maaf, om. Karena menganggu waktu om."

"Tidak apa, saya tidak sedang sibuk saat ini. Jadi bisa kalian jelaskan apa yang ingin kalian bicarakan dengan saya?"

"Apa om mengenal Adityawarman?" Ingatan Aldy berputar pada kejadian 11 tahun lalu, awal kehancuran nya.

"Ya, saya mengenalnya." Kevin memberikan kode pada Bagas, agar Bagas saja yang menjelaskan nya. Bagas yang mengerti kode yang diberikan kevin langsung mengambil alih percakapan.