🔞🔞
Junkyu adalah lelaki manis incaran mafia keji tapi soft kepada orang yang dia sayang dan juga anak buahnya dia adalah Haruto, Junkyu menganggap dirinya saat bersama Haruto seperti kebahagiaan yang selama ini Junkyu cari
"Emm siapa namamu? "
"Ha...
Di tempat Hyunjin, Woonyoung menaruhkan makanan yang di bawanya tadi ke meja
Woonyoung pun pergi namun dia tidak sepenuhnya pergi Woonyoung sedikit menguping di balik pintu
"Kalian tau gak siapa yang nyerang kita tadi"ia
Haruto memulai pembicaraan pasal serangan tadi
"Ada beberapa orang yang bajunya seragaman dan ada tulisan 'W' dan ada huruf kecil kecilnya kalo huruf yang kecil-kecil gua gak tau pasti tapi sedikit liat kalo tulisannya tuh 'Woo' doang sisanya kabur"
"Tapi Choi gua liat huruf belakangnya"
"Bagus Choi, gak sia-sia lu jadi saudara gua"
Mereka semua tampak berbicara serius dan perlahan-lahan hingga Woonyoung yang menguping cuma dapat dengar setengah-setengah
"Terus siapa?"
"Woo dan jin berarti Woojin musuh lu emang ada yang namanya Woojin?"
"Kim Woojin musuh terbesar gua waktu SMA dan ternyata dia balik lagi"
Yoshi yang sedang mencari letak di mana lokasi Woojin gak sengaja malah ke pencet cctv dia melihat Woonyoung yang sedang menguping di balik pintu
"Sttt Haruto" Bisik Yoshi
Mendapat tatapan dari Haruto, Yoshi kemudian memberikan rekaman cctv itu
"Diem, gua punya rencana"
"Apaan Choi, jangan aneh-aneh lu"
"Kagak lah Choi"
Yeonjun berjalan mendekati pintu dan menemukan Woonyoung yang sedang menempelkan kupingnya pada pintu
"Ngapain?"
"T-tuan Yeonjun"
"Iya, saya Choi Yeonjun"
"Nggak Tuan, saya cuma mau menghantar ini"
Woonyoung itu pintar, sebelum menguping pergi dulu ke dapur untuk mengambil minum
"Baiklah kau boleh pergi"
"Baik"
Selangkah Woonyoung melangkah sudah di bius dengan obat olah Yeonjun
"CHOI LU TUH NGAPAIN SIH"
"Diem"
Yeonjun 1 dalam ruangan itu
"Lu apain anak orang anjir"
"Diem Choi"
Yeonjun mengikat Woonyoung dengan tali yang ada di tasnya
Setelah di ikat Woonyoung di taruh di pinggir tembok
Yeonjun menendangi tubuh Woonyoung sampai Woonyoung sadar
"EEUHH"
Woonyoung sudah sadar dirinya kaget karena dirinya di tali
"Lepas"
Woonyoung menggeliat seperti ular meminta di lepaskan
"Sabar tau kan?"
Woonyoung menatap semuanya sengit
"Apa kau, natap-natap gua"
Woonyoung menunduk merasa takut
"Jadi, mau ngirim laporan buat Yoonbin"
"Oh tidak bisa semudah itu, emm setan satu ini pengen gua apain ya? Apain to?"
Haruto langsung saja menarik tubuh Woonyoung hingga ke belakang rumah yang di paling pojok belakang terdapat basecamp yang terdapat Yoonbin di dalamnya
"Cepet masuk"
Woonyoung masuk dengan terpaksa
"Lu gak akan bisa dapet info apapun walau lu dah tau itu siapa wony"
"Jae jaga dua setan ini jangan sampai kabur"
Haruto dan lainnya pergi
••
Junkyu yang sedang merapikan kasur dia melihat ada secaring kertas yang terjatuh kemudia dia ambil kertas itu dan melihat foto seseorang di dalamnya
"W–Woonyoung"
Foto yang terdapat di dalamnya adalah Woonyoung
Junkyu mencari Haruto tapi tidak Nemu juga
Alhasil Junkyu menelepon Haruto untuk datang ke kamarnya
"Apa?"
"Nih"
Junkyu memperlihatkan foto tadi ke Haruto
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Haruto bodoh banget sih lu-batin Haruto
"Ha? Jelasin cepet"
Haruto nampak bingung mau jelasin gimana dulu
"Oke, dulu aku sama Woonyoung pernah pacaran tapi itu sudah sangat lama, dulu aku sangat percaya sama Woonyoung dan sampai aku tau kalo Woonyoung bekerja sama dengan Yoonbin dan memberi informasi tentangku ke Yakuza hingga Woonyoung akan mendapat uang dari kelompok Yakuza"
"Aku mengetahui semuanya dan aku pun mengurung Woonyoung sampai 8 bulan mungkin dan setelah itu aku menjadikan dia sebagai maid dan ternyata tadi dia menguping pembicaraan ku dengan yang lain sehingga aku mengurungnya kembali, mungkin 2 tahun kebih atau bunuh saja?"
Junkyu yang mendengarnya merasa kasian tapi juga emosi
"Ya ini buang"
"Iya nanti ku bua- iya udah ku hancurin nanti ku buang"
Haruto pergi ke kasurnya untuk tidur sambil menarik Junkyu "Lepas, ku gak bisa nafas"
Haruto sepertinya terlalu erat memeluk tubuh Junkyu sehingga sang empu merasakan sesak
"Maaf"
Mereka berdua melanjutkan tidurnya sampai menyebrangi lautan mimpi