BAGIAN TIGA: Salah Paham

33 3 2
                                    

Semilir angin menyapa kami, perlahan melewati setiap sudut-sudut tembok. Aku memfokuskan tatapanku membaca buku di kedua tanganku sambil berjalan, sesekali mengarahkan pandangan untuk menyeimbangkan langkah kakiku. Di sampingku ada Sinta yang setia menemani kemana aku pergi. Sinta meraih ponselnya yang sejak tadi bergetar, menempelkan pada salah satu sisi wajahnya. Sambil tetap berjalan di sampingku ia berbicara melalui ponselnya. Perhatiannya seketika terhenti saat melihat seorang laki-laki sedang berjalan mengarah pada kami berdua.

"Woeyy darimana? buru-buru amat" Melambaikan tangan menyapa laki-laki yang berjalan cepat di depannya

Kudengar Sinta mendengus kesal "Gila tuh anak, ditanyain malah jalan terus"

"Ada apa Sin?" Langkahku terhenti mengikuti Sinta yang tiba-tiba saja berhenti. Aku menutup buku yang kubaca, lalu mencari siluet orang yang dimaksud Sinta.

"Aneh, bukannya kalau ketemu kita, tuh anak malah kek cacing kepanasan yaa, kok beberapa hari ini malah cuek banget sih" Sinta terlihat kesal.

Aku yang tidak tahu siapa yang Sinta maksud lalu menanyakan padanya " Emang anak yang kau maksud siapa? Bukannya di kampus nggak ada anak-anak yaa?"

"Bukan anak-anak, Lana. Itu..tuh si suka caper!" Menunjuk ke arah depan, yang kulihat hanya beberapa mahasiswa yang lalu lalang.

"Suka caper? Mana, siapa?" Masih berusaha mencari yang tidak kutahu siapa yang kucari

"Ya Allah.. Demi apa lambat loadingmu kambuh lagi. Fawaaz Ilana, Fawaaz si tukang caper sama kita. Eh bukan kita, ke Lana ajah" balasnya dengan wajah setengah frustasi. Hahaha wajah setengah frustasi Sinta menjawab segalanya.

"Oalah Fawaaz. Bilang dong, dari tadi. Aku kan nggak ngerti" Aku menahan tawaku. Mohon dipahami aku itu tidak lambat loading, cuman kurang mengerti kalau penjelasannya tidak tepat dengan intinya, haha..

Sinta yang tadinya menatap ke depan, tiba-tiba mengarahkan pandangannya kepadaku "Kau sama dia lagi marahan?" tanya Sinta dengan mata melotot dan wajah yang condong ke wajahku . "Astagfirullah, kaget aku" Memegang kedua pipinya lalu memundurkan sedikit dari wajahku.

"Aku nggak ngerasa lagi marahan sama siapa-siapa, bukannya tempo hari sebelum ujian aku masih bicara sama Fawaaz kan?" tanyaku pada Sinta. Sebenarnya dua hari sebelum ujian, Fawaaz terkesan diam saat tidak sengaja berpapasan denganku di jalan. Tapi aku tidak merasa kalau dia sedang marah, kukira dia memang lagi fokus dengan ujian yang akan datang.

"Iya juga.. Tapi kenapa dia melewati kita, seperti orang yang tidak saling kenal. Bahkan aku memanggilnya tapi tidak dia hiraukan" Dengan wajah bingung khas Sinta.

"Dia mungkin terburu-buru Sin, makanya nggak sempat nyapa kamu. Kita makan yuk, laperr.. Hahaha" Memegang perutku yang mulai konser lalu menggandeng Sinta ke kantin. Membaca buku dengan durasi yang lama dan situasi yang tenang juga mengurus tenaga ternyata. Tahu kan kebiasaanku dan Sinta saat jadwal kuliah kosong atau menunggu jadwal selanjutnya, pasti tujuan pertamanya adalah perpustakaan.

Setiba di kantin, terlihat sangat ramai. Hari ini sangat penuh sesak mahasiswa yang memenuhi beberapa meja makan. Maklum jam-jam istirahat siang pasti ramai. Aku mengamati meja-meja yang sudah terisi lalu mendapati satu meja di pojok belakang yang masih kosong. Masih dengan menggandeng Sinta aku berjalan melewati mahasiswa lain yang sedang menyantap makan siangnya.

Setelah menanyakan pesananku Sinta beranjak pergi untuk memesan makanan kami. Tadinya aku mau ikut untuk memesan juga, tapi kata Sinta kalau aku meninggalkan tempat yang kami duduki, meski ada barangnya kita. Tetap saja akan dipake orang lain untuk duduk. Jadi Sinta memintaku untuk menunggu, sedang dia memesan makanan. Sambil menunggu Sinta memesan. Aku kembali membuka buku yang kubaca tadi. Membuka lembaran yang kutandai, sampai tidak lama aku merasa seseorang duduk di hadapanku "Maaf ini tempat du..duk tem.." Aku mendongakkan kepalaku perlahan dan kudapati Fawaaz duduk di depanku dengan wajah mode cemberut "Fawaaz.. Kau di sini?" ujarku padanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 04, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

IlanaWhere stories live. Discover now